🐾Meet again

245 19 0
                                    

HAPPY READING❤️
-

"Don't judge a book by the cover"


-Bang (SAT)-
-

Seperti biasa hari-hari ku selalu akan mengabdi di Perusahaan ini.

Sekarang Aku sedang di ruang fotocopy, Mengcopy beberapa berkas yang sudah Aku selesaikan.

"Huamm" masih sempat-sempat nya Aku menguap lebar siang-siang begini. Oh ayolah diriku masih dua jam lagi menuju jam pulang jangan ngantuk sekarang.

Aku menggelengkan kepala pelan, Begini benar ya Hidup.

Selesai, mesin fotocopy mengeluarkan lembar terakhir berkas ku.

Aku bergegas keluar. Pantry menjadi tujuan ku. Biasanya ngantuk-ngantuk begini segelas kopi susu sedikit bisa mengurangi rasa kantukku.

Sesampainya di pantry Aku meletakkan dokumen yang tadi ku fotocopy. Menyeduh kopi kesukaan ku.

"Selesai" ku perhatikan kopi buatan ku, seperti nya enak.

"Eh" tangan ku akan mengambil Gelas itu tapi ada tangan lain yang dulu mengambil nya. Tangan Mulus, kuku panjang bak maung dan juga ber- nail art merah darah.

Ku alihkan tatapan ku ke orang itu.

Wanita ini

"Kamu tidak keberatan jika ini untuk saya"

Pakai bertanya lagi. Keberatan banget Aku mah.

Coba siapa yang tidak keberatan jika mendapati orang seperti dia sudah datang seperti jelangkung, main Ambil kopi orang lagi.

Huft..sabar anak baik, ingat dia tamu.

Ku atur nafas ku, Agar tak langsung menerkam wanita di depanku ini. Mengulang kalimat 'dia tamu' beberapa kali dalam hatiku.

"Oke" ku jawab singkat dan kembali menyeduh kopi untuk ku.

Ku pikir setelah merampas kopi milik ku dia akan pergi Tapi tidak, dia malah tetap disini berdiri anggun bak model sambil memperhatikan ku.

Selesai menyeduh kopi untuk kedua kalinya, Aku mengambil dokumen ku berniat meninggalkan tempat ini tapi karena suara nya niat ku urung terjadi.

"Kenapa terburu-buru, tak ingin berbagi sedikit cerita"

Siapa juga yang ingin berbagi cerita dengan dia. Kenal saja tidak. Emang sih dia tunangan bos ku tapi itu bukan urusan ku juga kan.

Iya benar wanita itu Jenifer. Tunangan pak Satria yang seminggu lalu mengrebek kami berdua. Ini kali kedua kami bertemu setelah kejadian itu. Ingin sekali aku menjawab ucapan nya begini 'kenal?' dengan gaya pongah ku. Tapi tidak Aku harus tetap menjaga Citra ku.

Aku kembali meletakkan dokumen itu. Berdiri bersandar di meja pantry.

"Menurut saya tidak ada yang harus diceritakan"

"Kenapa tidak, Bukan kah ada sesuatu yang kamu rahasia kan hmm?"

Dia mulai memancing emosi ku. Dia melangkah berdiri di samping ku.

"Saya tidak tau siapa kamu tapi tak apa menurut saya kamu lawan yang imbang. Kamu mungkin bisa menang kali ini tapi ingat lain kali Aku tak akan membiarkan kamu menang"

Dia menoleh ke arah ku dengan smirt nya. Lantas berbisik

"Camkan itu"

Dia kembali keposisi nya tapi kali ini menghadap meja pantry.

Bang (SAT)Where stories live. Discover now