🐾 Lagi-lagi berhutang budi

252 23 0
                                    

HAPPY READING
-
"Kau memang Sulit ku tebak"

-Bang (SAT)-
-

Masih di kantor

Selepas dari toilet aku kembali keruangan ku. Aku memutuskan untuk memakai jaket tadi.

Saat telah sampai di ruangan, Aku duduk di kursi ku dengan diam.

"Kenapa ana? Kok muka kamu di tekuk gitu? Ujar Sinta menegur ku

"Gapapa kok Sint" jawab ku memilih bungkam

"Iyadeh. eh itu jaket baru kek nya? Tadi aku gak liat kamu pake jaket gitu deh?"

"Hooh ini, kemaren Aku beli di online eh di antar ke sana yaudah Aku pake" jawab ku terpaksa berbohong dari sinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hooh ini, kemaren Aku beli di online eh di antar ke sana yaudah Aku pake" jawab ku terpaksa berbohong dari sinta. bisa eboh dia jika tau kalau ini dari Satria

"Iyadeh. Eh tapi keren" ujar Sinta sambil terkekeh

Aku hanya ikut terkekeh mendengar ucapan nya dan memilih kembali fokus terhadap pekerjaan ku.

*

Sudah jam makan siang tapi aku masih duduk di kursi ku. Sedangkan Rama,Sinta,dan mbak Raina sudah pergi untuk makan siang.

Aku menjatuhkan kepalaku di meja menjadikan tangan ku sebagai bantalan, ini aneh padahal saat pagi aku merasa baik-baik saja tapi sekarang lain lagi aku merasa pusing dan mual, Ada apa dengan ku? Apa akuu? Tak mungkin aku tak percaya itu, karena memang dua bulan ini datang bulan ku lancar-lancar saja.

Rasanya aku tak tahan lagi aku ingin sekali istirahat tapi belum saatnya jam pulang.

Aku memilih menutup mata ku berharap rasa pusing ku akan hilang. Belum lama, Aku merasakan ada yang menyentuh kening ku dan itu mengganggu tidur ku.

"Heyy..kau tak apa?"

Kenapa dimana-mana ada Satria? Selalu saja saat aku dalam keadaan lemah begini.

"Saya gak kenapa-napa" jawab ku dengan suara parau lalu mengangkat kepala ku kembali

"Kamu yakin? Kamu sangat pucat!"

Iyakah? Kenapa dengan diriku?
"Mungkin saya hanya butuh istirahat pak, nanti jika saya sudah pulang saya akan istirahat" ujar ku tak ingin ia menolong ku lagi.

"Ayo istirahat!"

"Maksud bapak?"

"Ayo ikut saya"

Haah? Kemana dia akan membawa ku

"Ayo!"

"Jika saya tak mau?"

"Ini perintah dari saya ana kejora!"

Aku sangat pusing sekali di tambah paksaan nya yang membuat ku tambah pusing.

Bang (SAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang