🐾 Bersenang-senang

183 14 2
                                    

HAPPY READING❤️
-
"Dalam heningku, Aku menatap mu. Senyum mu begitu indah membuatku tak bisa berkata-kata. Dalam anganku kamu segalanya. Semua kubuat dengan rasa.
Harapku kamu mengerti tanpa harus ku uraikan kata perkata"

-Bang (SAT)-

(CEK MULMED GUYS!)

Aku kembali merubah posisiku yang tak tau sudah berapa kali ku rubah. Ini hari terakhir kami di Bandung dan urusan kami disini pun sudah selesai. Kami akan kembali ke Jakarta setelah makan siang nanti, dan sekarang masih pukul 9 pagi. dari tadi Aku hanya guling kiri guling Kanan diatas kasur.

Sumpah aku boring, di tambah lagi mood ku yang naik turun karena lagi siklus. Untung Pak Satria tidak dikamar, kalau iya kan bisa malu aku kalau di melihat posisi ku saat ini, iyaa Aku di atas kasur dengan posisi terbalik, kaki berada di kepala tempat tidur, memang posisi yang tidak estetik sama sekali.

"Ana"

Seiring dengan suara panggilan aku mendengar suara pintu yang bergeser sontak saja aku merubah posisi ku menjadi duduk, oh jangan lupakan Rambutku yang acak-acakan.

Dia menghampiri ku, berdiri tak terlalu jauh dihadapan ku.

"Kamu sedang apa?"

Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal.
"Hem. gak ada pak saya lagi mager."
Jawab ku sambil memasang earphone di telinga ku. Sopan kah begini?

"Kalau begitu ayo ikut saya! kamu sudah berkemas bukan?

Aku mengangguk. kemana dia mengajak ku, kami kan kembali ke Jakarta setelah makan siang
"Kemana?"

"Ke suatu tempat, kamu pasti suka"

Melihat tampang nya yang tak meyakinkan, membuat ku ragu.
"Gak mau pak, Bapak saja sana"
Ucap ku sambil mengangguk, malah gak singkron dengan ucapanku.

"Ck. Ayo, pasti kamu akan suka, saya jamin itu"

"Tapi pak saya mager"

Melihat ku, membuat Dia kembali berdecak sebal.
"Ck. Ayoo" kalian tau apa yang dia lakukan, dia menarik tanganku agar aku beranjak dari tempat ku.

"Pakk, Saya mager. Gaya gravitasi kasur ini sangat kuat terhadap saya" jawab ku menahan tarikan nya. Dia melepaskan tangan nya.
Melihat tingkah ku, lagi-lagi dia berdecak bak cicak kawin.

"Mau mandi sendiri atau saya mandiin"
kok dia tau jika aku belum mandi. Ku amati pakaian ku, masih piyama tidur ternyata.

Eh tapi apa katanya tadi 'mandiin'? Palingan ucapan nya nya hanya ancaman, tapi melihatnya yang mengambil ancang-ancang untuk menggendong ku, Aku langsung turun dari tempat tidur. Ntah Aku yang tak memperhatikan jalan atau aku yang terlewat buru-buru aku malah tersungkur, untung posisi jatuh ku duduk. sedikit lebih estetik.

Dengan rasa malu aku berusaha berdiri dan menyambar handuk ku setelah itu aku menutup pintu kamar mandi dengan kencang persetan dengan pintu nya nanti yang akan rusak. Bodo amat tuh.

Mandi selesai. Aku berjalan menuju meja rias mengeringkan rambut ku dengan hairdryer yang terletak di sana, gak peduli punya siapa yang penting dipake dulu.

Saat yang teribet yaitu berdandan. Emang ribet tapi ini perlu agar penampilan terlihat lebih segar. Coba aku tanya wanita mana yang tidak pernah berdandan? wanita mana? Karena memang dasarnya wajah itu gak akan bening karena skincare air wudhu doang. eh tapi balik lagi ya ke orang itu.

Bang (SAT)Where stories live. Discover now