[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM BACA]
Namanya Antaleo Wijayakusuma, laki-laki tampan yang menjabat sebagai ketua geng KANSAS. Sifatnya yang kejam dan bengis membuat Leo ditakuti banyak murid dan musuh, termasuk para guru di sekolahnya.
Sua...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kabar mengenai putusnya hubungan Leo dan Lea menyebar dengan cepat. Beberapa orang yang mendengarnya tampak senang, tapi ada juga yang merasa sedih lantaran kapal yang mereka tumpangi karam.
Tentu saja Stella begitu senang mendengar kabar Leo dan Lea putus. Usahanya selama ini tidak sia-sia. Rencananya berjalan dengan lancar sesuai keinginannya. Tinggal menunggu waktu yang tepat, Stella akan menjadikan Leo sebagai miliknya seorang.
Stella berjalan seorang diri menuju toilet. Gadis itu ingin buang kecil. Keadaan toilet tampak sepi, Stella masuk ke dalam salah satu bilik toilet.
Setelah selesai, Stella menyempatkan diri untuk mencuci tangannya terlebih dahulu, lalu bercermin.
"Ck, gue yang jelas-jelas cantik gini tapi Leo malah milih Lea yang nggak ada apa-apanya," gumam Stella memperhatikan wajahnya di pantulan cermin.
Ketika Stella hendak keluar dari toilet, jalannya dihadang oleh Zia. Gadis itu mendorong tubuh Stella agar kembali masuk ke dalam toilet.
"Gue tau, pasti lo, kan, yang tempel foto Raskal sama Lea di mading," ucap Zia sambil menatap Stella dengan tatapan tajam dan menusuk.
Stella menyeringai, "Iya, itu gue. Kenapa? Masalah buat lo, hah?"
"Udah berkali-kali gue nasihatin lo, tapi lo nggak pernah dengerin gue. Sadar Stella, apa yang lo lakuin itu salah. Lo udah nusuk sahabat lo sendiri dari belakang."
"Gue? Nusuk Lea dari belakang?" Stella tertawa sinis. "Lo tau, kan, kalo gue udah suka sama Leo dari lama? Dia yang nusuk gue dari belakang, Zi. Dia cuma orang baru, tapi bisa-bisanya Lea rebut Leo dari gue."
"Tapi cara lo salah Stella. Lo fitnah Lea dan sebar berita yang nggak bener itu salah!"
"Gue nggak peduli," ketus Stella, lalu pergi begitu saja keluar dari toilet.
Zia mengumpat dalam hati. Selama ini dia masih diam saja ketika sahabatnya itu selalu mencoret-coret meja dan kursi milik Lea, tapi kelakuan Stella kali ini benar-benar melampaui batas. Zia memutuskan pergi dari toilet dan kembali menuju kelas karena sebentar lagi waktunya jam pulang.
Benar dugaannya, sesampainya Zia dikelas, bel pulang sekolah berbunyi. Buru-buru Zia memasukkan buku dan alat tulisnya ke dalam tas.
"Baik, jam pelajaran Bapak berakhir sampai sini. Silakan pulang ke rumah masing-masing," ucap Pak Sunandar.
"Iya, Pak," balas anak-anak serentak. Satu persatu murid mulai keluar dari kelas menyisakan Lea, Raskal dan Zia.
"Lea, pulang bareng gue lagi, ya?" tanya Raskal pada Lea.
Lea mendongak menatap Raskal, lalu menggelengkan kepalanya. "Lea dijemput sama Abang."
"Kalo gitu, ayo gue temenin lo tunggu di gerbang. Kebetulan gue juga nunggu Kakak gue jemput," ucap Zia dibalas anggukan kepala oleh Lea.