-36-

101 10 0
                                    

Tanggal yang ditunggu-tunggu Renjana pun tiba. Tanggal 14 April. Persis tanggal terakhir anak kelas 12 mengerjakan Ujian Nasional. Hari ini manusia yang paling ia sayang di dunia berulang tahun. Dari sejak beberapa hari yang lalu, Renjana sibuk menghias kado untuk Kuncara semanis mungkin. Bukan hanya sepatu tapi juga ada lintingan-lintingan kertas warna-warni yang ia isi dengan berbagai kata-kata motivasi dan ia masukkan ke sebuah toples manis. Lalu ia masukkan kado-kadonya itu ke dalam sebuah kotak yang cantik dengan pita di atasnya.

Renjana berangkat ke sekolah dengan semangat penuh. Ia tidak sabar ingin menemui Kuncara lalu melihat bagaimana reaksinya saat Renjana memberikan kado ini kepadanya. Walaupun Renjana dan Kuncara adalah sama-sama anak kelas XII IA 5 tetapi saat ujian ini mereka terpisah di kelas berbeda. Maka Renjana tidak bisa sepanjang waktu melihat Kuncara. Ia hanya bisa melihat saat sebelum masuk ke ruangan atau saat ujian selesai itupun jika semesta sedang berbaik hati padanya. Jadi hari ini ia harus fokus menyelesaikan ujiannya terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Kuncara dan memberikan apa yang ia bawa dalam tasnya.

"Kelihatan senang banget sih Jan lo hari ini? Nggak pusing apa sama materi fisika?" tanya Miranda.

Hari ini, mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran IPA pilihan dan kebetulan mata pelajaran yang Renjana pilih adalah mata pelajaran Fisika. Entah mendapatkan ilham darimana, Renjana dengan penuh percaya diri menuliskan namanya saat itu di daftar siswa yang memilih mata pelajaran Fisika sebagai mata pelajaran pilihan dalam UN.

"Ya senenglah hari ini kan hari terakhir ujian. Nggak pusing gue karena gue sama sekali nggak belajar, jadi ya chill aja wkwk," balasnya dengan jujur.

Renjana memang tidak belajar semalam. Ia hanya belajar saat bimbel. Dan waktu di rumahnya dihabiskan untuk menyiapkan kado terbaik untuk Kuncara.

.

Akhirnya 120 menit berhasil dilalui Renjana dengan kepala pusing. Setelah ditutup bersama dengan doa. Maka Ujian Nasional dinyatakan selesai. Entah bagaimanapun hasilnya, entah bagaimana mereka mengerjakan soal-soal selama 4 hari belakangan ini. Semuanya sudah tidak lagi dipikirkan. Sekarang saatnya bersenang-senang tanpa beban.

Renjana jadi manusia pertama yang keluar dari ruangan ujian. Ia sudah tidak sabar menyelesaikan misinya hari ini. Ia tidak sabar bertemu manusia kesayangannya. Renjana rindu rambutnya diacak-acak oleh Kuncara. Renjana rindu kekehan pelan Kuncara. Belakangan ini Renjana sudah sekali menemukan Kuncara. Entah kemana perginya.

"Kuncara ada?" tanya Renjana pada Kion.

"Kuncara?" Kion menoleh ke kanan dan ke kiri berusaha mencari keberadaan Kuncara.

"Nggak ada tuh Jan. Kayanya udah pulang deh," ucap Kion.

"Masa sih? Kok cepet banget pulangnya," ujar Renjana meragukan kata-kata Kion.

"Eh Jana, cari siapa?" tanya Laura dari belakang.

"Cari Kuncara, lo tahu nggak dia kemana? Masa udah pulang sih?" tanya Renjana kepada Laura yang kebetulan juga sekelas dengan Kuncara.

"Tadi gue papasan sih waktu jalan kesini, kayanya lagi jalan ke parkiran," ucap Laura.

"Oke deh makasih ya Ra. Gue kesana dulu."

Renjana segera bergegas menuju ke tempat Kuncara mungkin berada disana. Renjana heran kenapa Kuncara cepat sekali beranjak pulang padahal beberapa menit yang lalu ujian baru saja selesai.

Renjana terus berlali sampai ia tidak sadar menabrak Aksara yang terlihat baru saja datang.

"Ngapain sih Jan, lari-lari kaya gini," ucap Aksara sewot.

TEMARAM (COMPLETED)Where stories live. Discover now