-38-

106 8 3
                                    

Setelah surat jingga itu sampai Renjana, Renjana tidak serta merta diam. Dia masih terus mencoba untuk menghubungi manusia kesayangannya itu. Mulai dari via whatsApp, via telepon, bahkan via SMS. Tapi tak ada satupun yang mendapatkan jawaban. Hingga akhirnya Renjana menyerah.

Besok adalah hari gradutionnya lalu malamnya dilanjutkan dengan acara promnight di aula sekolah. Harusnya disana ia bahagia. Harusnya besok ia bisa melihat Kuncara yang pasti sangat mempesona. Tapi apa daya. Kuncara sudah lebih dulu pergi jauh.

Aksara menawarkan diri untuk menjadi pasangannya besok, agar Renjana tidak datang sendirian. Agar Renjana bisa tetap bahagia. Namun, Renjana menolaknya. Ia sudah memutuskan untuk tidak datang di acara itu. Ia masih belum mampu melihat tak ada kehadiran Kuncara disana. Ia masih belum percaya bahwa laki-laki paling ingin ia lihat itu justru alpha.
.

"Jan, lo beneran nggak datang besok?" tanya Miranda sekali lagi.

Dari tadi Miranda dan Laura berusaha membujuk sahabatnya itu untuk turut serta meramaikan acara besok. Tapi yang mereka dapat hanya gelengan kepala dari Renjana.

"Kita juga datang sendirian kok besok Jan. Kita senang-senang bareng aja, oke?"ajak Laura.

Renjana hanya tersenyum kali ini. Ia sudah kehabisan kata untuk menjawab segala bujuk rayu Laura dan Miranda. Renjana masih belum menyiapkan apapun jika dia memang akan datang. Hatinya yang akhir-akhir ini berantakan berdampak banyak pada hidupnya. Renjana sudah tak jauh berbeda dengan mayat hidup. Hanya bernyawa tapi tak punya jiwa di dalamnya. Kehilangan Kuncara seperti kehilangan sebagian jiwa yang hidup di dalam raga Renjana.
.

"Jana, jadi ikut kan besok?" Sekarang gantian Aksara yang bertanya padanya.

"Kayanya enggak deh Sa. Gue tetep belum bisa," jawab Renjana.

"Ya udah gapapa. Apapun keputusan lo, yang penting lo bahagiaaa. Kalau lo nanti beneran milih ikut, pastiin apa yang lo putusin ya emang karena lo mau, bukan karena orang lain, oke?" ucap Aksara sambil mengangkat sebelah tangannya mengajak Renjana highfive.

"Wkwkkw siaap komandan," balas Renjana sambil highfive dengan Aksara.

"Kalau besok lo mau ikut. Hubungi gue ya Jan. Nanti berangkatnya sama gue aja. Jangan kelihatan ngenes-ngenes banget jadi jomblo Wkwkkw," ujar Aksara.

"Idih, itu akal-akalan lo juga kan biar nggak kelihatan jones di depan teman-teman lo yang udah punya pasangan," balas Renjana.

Aksara hanya melihat Renjana sekilas lalu tersenyum miring ke depan.

"Lagian kenapa lo nggak cari doi sih Sa, kaya teman-teman lo gitu? Pasti banyak juga yang mau sama lo. Temen-temen gue aja pada kagum berat sama laki-laki bernama Aksara," ucap Renjana heran.

"Buat apa sih. Gue udah punya tugas negara untuk menjaga dan memastikan perempuan bernama Renjana untuk selalu bahagia," balas Aksara menatap lekat Renjana tersenyum.

Renjana tidak bisa menahan tangannya untuk tidak memukul lengan Aksara.

"Gue suka kalau lo udah bisa mukul gini Jan."

Hanya Aksara memang laki-laki yang suka sekali dipukuli Renjana. Aksara bahkan sempat merindukan pukulan-pukulan Renjana saat perempuan itu sibuk dengan kesedihannya sehingga bagaimanapun Aksara mencoba menghiburnya tidak pernah mendapat respon dari Renjana.

.

Setelah Renjana berpikir berulang kali. Ia kembali merevisi apa yang menjadi keputusannya berhari-hari yang lalu. Besok ia akan datang ke acara istimewa anak kelas 12 itu. Renjana sadar bahwa masa 3 tahun yang ia habiskan di SMA ini tidak hanya berisi tentang Kuncara saja, banyak cerita terjadi entah itu senang maupun sedih yang melibatkan banyak manusia. Jadi sebagai bentuk apresiasinya, ia akan datang kesana sebagai bentuk terima kasih pada Tuhan telah diberikan waktu 3 tahun yang sungguh mengagumkan dan tak akan mungkin terulang.

TEMARAM (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang