12. Good Actor and How The Time Goes.

23.2K 1.4K 18
                                    

Part ini khusus buat dinimeiiiMakasih buat kamu yang selalu setia ikutin kisah Irina sama Fransisco

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part ini khusus buat dinimeiii
Makasih buat kamu yang selalu setia ikutin kisah Irina sama Fransisco.

°°°

Suara pukulan di iringi dengan retakan tulang itu begitu memekakkan telinga di tengah sunyi nya malam. Ringisan penuh kesakitan kembali terdengar dari seorang pria berusia sekitar 38 tahun yang terikat di kursi dengan darah hampir memenuhi tubuhnya.

Sedangkan sang pelaku tersenyum puas melihat hasil karyanya di tubuh sang korban. Kembali terdengar hantaman yang begitu kuat dengan tulang yang berderak.

Louis menyeringai melihat pria yang tidak berdaya akibat pukulannya. "Jangan pernah bermain-main dengan kami. Sekarang kau tahu apa balasannya."

"Itu belum cukup, Aaron." Suara tegas dan penuh dengan kebencian itu mengalun dari belakang Louis. Membuat pria itu menoleh sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Saya tahu, Tuan Edgar." Hampir satu bulan lebih berada di bawah naungan Edgar, Louis sudah tahu bagaimana perangai pria itu. Tidak sulit beradaptasi dengan sosoknya yang kejam dan tidak kenal toleransi, karena Louis juga memiliki sifat yang sama dengan Edgar.

"Lakukan hal yang lebih. Seorang penipu ulung tidak bisa di toleransi!"

Louis berdecih dalam hati. Siapa yang memberikan toleransi? Apakah orang kejam sepertinya harus di berikan aba-aba terlebih dahulu? Demi apapun ia sudah terlalu mengenal dunia seperti ini.

Ingin sekali rasanya detik ini juga Louis menghantam kepala Edgar dengan balok kayu yang tengah ia pegang.

Tetapi, ia tidak bisa gegabah. Akan ada waktunya dimana apa yang ia inginkan akan terealisasikan. Tunggu saja.

Louis mengangguk patuh, atau mungkin pura-pura patuh?

Hanya pria itu saja yang tahu.

KRAK!

"Arghhh.."

Louis melempar balok kayu yang sudah di lumuri darah itu dengan sembarang, menatap penuh peringatan kepada pria yang saat ini kesakitan dengan kepalanya yang hampir pecah.

"Aku peringatkan kepadamu, Lucas! Jangan pernah bermain-main dengan kami. Sama sekali tidak sebanding."

Edgar tersenyum miring melihat anak buahnya yang begitu keji menghukum Lucas. Pria berusia 38 tahun itu telah menipu mereka saat melakukan transaksi Desomorphine, jenis narkoba paling mematikan di Rusia.

"Enough, Aaron." Perintah Edgar. Louis mengangguk dan berjalan menjauh dari Lucas.

Pria itu sudah berada dalam ambang kematian. Hanya menunggu malaikat kematian menjemput nya saja. Dan hal tersebut adalah tugas Edgar.

Louis menatap ketiga rekan nya terlebih dahulu, Liev, Rakov, dan Malcome. Setelah tersenyum sinis pria itu kembali menatap Edgar yang berdiri di hadapan Lucas.

His Revenge [End]Where stories live. Discover now