15. Big Question.

21.1K 1.3K 29
                                    

I'm so sorry

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

I'm so sorry. Guys, aku gak teratur bgt updatenya. Plis, jangan tungguin ya. Aku gak mau kalian kecewa..

Btw, ada mature content nya🔞

°°°

Terkejut.

Itulah yang Irina alami saat ini.

Pertama, mendapatkan potret keluarganya dalam bingkai yang besar di balik tirai berwarna hitam pekat.

Kedua, mendapatkan Fransisco berdiri di belakangnya dengan seringai yang selalu pria itu tunjukkan.

Detak jantung Irina bertalu-talu dengan rasa takut dan ribuan pertanyaan menyerbu kepalanya.

"Apa yang kau cari disini, Irina?" Suara berat dan penuh penekanan itu menyapa gendang telinga Irina di tengah keheningan yang terjadi.

Irina menundukkan kepalanya dalam-dalam, tidak berani menatap mata kelam Fransisco. Semua hal yang berhubungan dengan Fransisco Lonzo adalah hal yang mengerikan bagi Irina Jelena Pavlo.

"Apa. Yang. Kau. Lakukan. Disini. Irina?!?!"

Irina memejamkan mata dengan tubuh bergetar, "Maafkan aku, Frans."

"Aku tidak meminta maaf mu, sialan! Aku bertanya, apa yang kau lakukan disini? Apakah telingamu tidak berfungsi dengan baik?" Irina menatap Fransisco. Sudah terlalu biasa mendengar perkataan menyakitkan dari bibir pria itu, tetapi rasanya masih sama, dada Irina terasa sangat menyesakkan.

"Aku penasaran. Aku tidak sengaja melihat celah kecil di balik dinding sebelah pintu, Frans. Maafkan aku." Cicit Irina. Wanita itu tahu tidak ada gunanya meminta maaf, sekali lagi Fransisco bukan orang yang memiliki toleransi. Tetapi Irina hanyalah wanita bodoh yang selalu bertindak ceroboh.

Fransisco menaikkan sebelah alisnya, dari sudut matanya Irina bisa melihat perlahan pria itu mendekat. Hembusan nafas di pucuk kepalanya membuat Irina memejamkan mata, aura Fransisco begitu menyeramkan.

"Kau tahu? Rasa penasaran bisa membawa petaka dalam kehidupan seseorang, Irina.."

Irina tahu itu. Dan sepertinya sebentar lagi rasa penasarannya akan mendatangkan mala petaka yang berasal dari sosok Fransisco. Betapa bodohnya Irina.

"Maafkan aku.." Hanya kata itu yang bisa Irina ucapkan, ia begitu takut.

"Tidak semudah itu mengucapkan kata 'maaf', Irina." Fransisco mencengkram dagu Irina dan mendongakkan nya. Netra tajamnya bertubrukan dengan netra rapuh Irina, hal yang sangat Fransisco sukai.

Perlahan namun pasti wajah Fransisco mendekat sehingga bibir mereka menyatu. Tidak ada gerakan apapun dari Fransisco, pria itu hanya diam dengan menempelkan bibirnya di atas bibir Irina. Mata mereka saling bertautan dengan makna yang berbeda, Irina dengan pasrah dan Fransisco dengan kekuasaan yang begitu besar.

His Revenge [End]Where stories live. Discover now