16. Trick.

20.7K 1.3K 32
                                    

Hi, guys. Minta maaf ya yang sebesar-besarnya karena baru bisa update lagi.

Semoga suka ya. Jangan lupa vote sebelum baca🥰

Here we go!!

Louis menoleh saat mendengar pintu ruangannya terbuka tanpa di ketuk terlebih dahulu, wajahnya yang penuh dengan emosi seketika itu juga berubah saat melihat rekannya, Liev

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Louis menoleh saat mendengar pintu ruangannya terbuka tanpa di ketuk terlebih dahulu, wajahnya yang penuh dengan emosi seketika itu juga berubah saat melihat rekannya, Liev.

"Ada yang ingin Tuan Edgar bicarakan denganmu, Aaron." Ucap pria itu.

Louis bertanya-tanya di dalam hati, sikap waspada nya muncul detik ini juga. Namun tak urung ia menghampiri Liev dan mengikutinya dari belakang. Keluar dari ruang bawah tanah yang sangat menyesakkan itu.

Liev menuntun Louis menuju sebuah ruangan di sayap kiri berdekatan dengan tangga. Saat pria itu membuka pintunya, saat itu pulalah Louis tahu ia akan berhadapan dengan siapa.

Seringai kecil terbit di sudut bibirnya.

Ini yang ia tunggu.

"Permisi, Tuan."

"Silahkan masuk." Itu suara Edgar.

Louis masuk setelah Leiv mempersilahkan, rekannya tersebut langsung pergi meninggalkan ruangan. Mata Louis menatap punggung tegap seorang pria yang berdiri membelakanginya.

Pria tersebut membalikkan tubuhnya dan menatap Louis. Louis bisa mengartikan itu, tatapan kejam penuh dengan intimidasi.

"Hi, Aaron." Aleksander Bykov, pria yang sangat berkuasa di dunia bawah Rusia itu menyapa Louis dengan senyuman miring.

Louis menundukkan kepalanya, "Sir," Saatnya peran aktor yang hebat kembali di lakoni.

"Aku puas dengan hasil kerjamu. Sangat mengagumkan." Puji pria berusia 31 tahun itu.

"Terimakasih, Sir. Sudah menjadi tugas saya."

Aleksander menatap Edgar yang berdiri di sebelahnya, sedangkan pria itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Kau lihat apa ruangan ini?"

Louis menengadahkan pandangannya, matanya menelusuri setiap sudut ruangan ini. Ia baru menyadari bahwa ini adalah ruangan senjata, berbagai macam senjata mengerikan terdapat di sana.

"Kau ingin mencobanya?"

Louis kembali menatap Aleksander.

"Senapan ini adalah salah satu senapan paling mematikan," Pria itu mengusap senapan di tangannya dengan hati-hati, "Kau tahu apa jenisnya?"

"Tentu! Lee-Enfield." Jawab Louis.

"Nice!" Aleksander mengangguk-anggukkan kepalanya. "Kau memang pembunuh bayaran yang paling hebat. Aku akui itu."

His Revenge [End]Where stories live. Discover now