14. Secret Room.

22.3K 1.4K 19
                                    

Mengurangi porsi makanan menjadi satu kali dalam sehari, memukul Irina dengan sesuka hati, melecehkan Irina dengan rutin adalah hal yang wajib di lakukan Fransisco

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Mengurangi porsi makanan menjadi satu kali dalam sehari, memukul Irina dengan sesuka hati, melecehkan Irina dengan rutin adalah hal yang wajib di lakukan Fransisco. Kebejatan pria itu semakin menjadi-jadi, Fransisco sama sekali tidak memberikan Irina ruang untuk bernafas.

Siksaan dan siksaan yang kerap kali wanita berusia 20 tahun itu dapatkan. Tubuh Irina yang ideal sekarang menjadi kurus kering dan tidak terawat, rambut blonde panjangnya kusam dan kering, mata abu-abu indahnya tidak lagi menampilkan binar yang begitu indah, yang terlihat hanya kehampaan dan kepasrahan.

Ya, sejak awal Irina memang sudah pasrah dengan takdir yang terjadi dalam hidupnya. Ia pasrah dengan takdir yang hendak membawanya kemanapun. Terutama ke dalam titik terendah dalam hidupnya, penderitaan.

"Terima kasih, bibi."

Bibi Alice mengangguk, "Saya permisi, nona."

Irina tersenyum sambil melihat bibi Alice keluar dari kamarnya dan pintu besi itu kembali tertutup. Irina menghela nafas, ia ingin sekali melihat keluar sana, walau hanya sementara. Frustasi sekali rasanya tidak bisa merasakan sinar matahari, tidak bisa melihat alam terbuka, dan tidak bisa berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya lagi.

Kernyitan di dahinya muncul saat melihat dinding di samping pintu baja itu. Mata Irina memang tidak terlalu jeli, tetapi ia melihat segaris samar menjulang tinggi di dinding tersebut.

Rasa penasaran Irina pun timbul.

Irina melangkahkan kakinya dengan ragu, matanya melirik kamera pengintai yang ada di atas sana. Ia sudah terlalu hafal dengan hal ini, pergerakannya tidak luas. Hal apapun yang ia lakukan akan menimbulkan konsekuensi, dan jika hal tersebut fatal maka ia akan berhadapan dengan tuannya, Fransisco Lonzo.

Oleh karena itu, Irina berjalan kembali dan duduk di sisi tempat tidurnya sambil mengambil nampan. Memakan makanan miliknya, Sup Borscht. Ia bersyukur jatah makanan miliknya kali ini lebih layak dan bisa mengenyangkan perut Irina. Setidaknya.

Irina merapihkan nampan tersebut ketika makanan nya sudah habis, berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Beberapa menit kemudian, Irina kembali dan mematikan seluruh lampu di dalam kamarnya. Kegelapan menyambut penglihatan Irina.

Irina menghela nafas sambil memejamkan mata. Setidaknya ia bisa sedikit mengelabui siapapun orang di balik kamera pengintai itu. Dan ia berharap semoga bukan Fransisco. Pria itu sama sekali tidak bisa di kelabui.

Dengan perlahan, Irina berjalan sambil meraba-raba benda di sekitarnya. Wanita itu bersyukur, setidaknya ia masih bisa melihat ruangan di sekitarnya walaupun sangat gelap.

Irina menyentuh dinding tersebut sambil meneliti nya. Tidak ada yang berbeda, tetapi mengapa Irina seperti melihat celah walaupun sedikit?

Irina mengernyitkan dahinya saat angin berhembus dengan pelan menerpa wajahnya, dan itu berasal dari garis celah kecil yang Irina lihat. Apakah ada ruangan lain di dalam sana?

His Revenge [End]Kde žijí příběhy. Začni objevovat