32. Merge With Pain.

20.2K 1.4K 39
                                    

Hi, jangan lupa vote😄
Warning ya, guys🔞🔞

_____

Part 32 - Merge With Pain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 32 - Merge With Pain.

Tubuh Irina terhempas ke atas ranjang, Irina terkesiap kaget saat tubuh besar nan kekar Fransisco sudah berada di atasnya, mengungkung tubuh Irina di bawahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tubuh Irina terhempas ke atas ranjang, Irina terkesiap kaget saat tubuh besar nan kekar Fransisco sudah berada di atasnya, mengungkung tubuh Irina di bawahnya.

"Kau sudah sangat lancang melanggar semua batas yang aku tetapkan. Selama ini aku diam dan memberikanmu kebebasan bukan berarti kau bisa berlaku semau mu." Fransisco mendesis marah, wajahnya begitu menyeramkan bagi Irina.

"Irina," Tangan berurat Fransisco mencengkram dagu Irina, "Sadarlah! Semua perlakuan ku padamu hanya karena kau tengah mengandung anakku. Jika tidak, selamanya kau akan mendekam diruang bawah tanah itu!" Irina memejamkan matanya begitu Fransisco membentak tepat di depan wajahnya.

"Ah, bahkan aku berniat untuk mengembalikan mu ke ruangan itu setelah kau melahirkan anakku." Fransisco terkekeh pelan, sedetik kemudian wajah pria itu kembali terlihat datar. Irina diam dengan rasa sakit di dadanya, ia sedang berusaha meneliti setiap mimik wajah pria di atasnya.

"PERSETAN!"

BUGH...

Fransisco meraung marah sambil memukul kasur di sisi wajah Irina sehingga wanita itu memejamkan mata. Jantung Irina berdetak kencang, ia takut, sedih, penasaran. Semuanya bercampur menjadi satu.

Irina tahu bahwa ia memang sudah begitu lancang. Tetapi itu adalah salah satu usahanya, perjuangan Irina. Jika ia tidak maju, maka semuanya akan semakin sulit, tidak ada yang berubah sedikitpun.

"Frans--,"

"Diam.."

Irina menggelengkan kepalanya, "Beritahu aku. Mengapa kau mempunyai rasa benci yang sangat besar terhadapku? Apa salahku, Fransisco?" Irina bertanya dengan nada yang sangat lirih, tetapi matanya menatap Fransisco penuh ketegasan.

His Revenge [End]Where stories live. Discover now