Angkasa 11 | Usaha Bersama

557 129 2
                                    

"Angkasa?" ucap Putri ketika mendapati Angkasa yang mengenakan turtleneck hitam ditambah sebuah jaket jeans biru tua dan sebuah kacamata bertengger di atas hidungnya, berada di depan gerbang Fakultas Ilmu Komunikasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Angkasa?" ucap Putri ketika mendapati Angkasa yang mengenakan turtleneck hitam ditambah sebuah jaket jeans biru tua dan sebuah kacamata bertengger di atas hidungnya, berada di depan gerbang Fakultas Ilmu Komunikasi.
 
 

Tak seperti biasanya yang hanya mengenakan kaos dan celana jeans biasa.
 
 

"Angkasa ke sini ngapain? Mau jemput Putri?" tanya Putri sembari berjalan menuju Angkasa.

Sebelah alis Angkasa terangkat.

"Dih pede?" ucapnya membuat bibir Putri melengkung ke atas.

"Terus?" tanya Putri lagi.

"Ada perlu sama temen."
 
 

Belum sempat Putri bertanya siapa orangnya, dari arah belakang Putri, sesosok perempuan yang Putri ketahui bernama Mimi, kakak tingkatnya, memanggil Angkasa.
 
 

"Yan!"
 
 

Putri menyingkir. Membiarkan perempuan itu mendekat ke arah Angkasa yang masih berada di atas motornya.
 
 

"Sorry ya jadi ngerepotin lo, pake nyuruh lo ke sini segala," ucap perempuan bernama Mimi tersebut.
 
 
 
 
Membuat bibir Putri makin mengerucut, ternyata emang bukan karena mau ketemu Putri toh, batinnya.
 
 
 

Putri kemudian memilih menyingkir dari Angkasa dan Mimi.

Meski kenal, tapi Putri tak terlalu akrab dengan kakak tingkatnya satu itu. Ia hanya sekedar mengenal nama. Mimi adalah salah satu panitia ospek jurusannya saat ia masih menjadi maba dulu.
 
 

"Ya elah santai, Mi!" jawab Angkasa sembari menerima map plastik berwarna bening dari Mimi.

"Tolong bilangin Jian ya Yan, selain anggaran semuanya diikutin aja. Jian nggak perlu ubah macem-macem lagi."

"Oke,"

"Sama tolong nanti kalau misal dia udah selesai bikin proposalnya. Suruh kirim ke email gue sama Danu ya, Yan."

"Oke. Ada lagi?" tanya Angkasa.

"Nggak ada," jawab Mimi. "Sekali lagi makasih ya, Yan," ucap Mimi untuk kesekian kalinya.

"Iya, iya. Makasih mulu lo ah!" sahut Angkasa membuat Mimi tertawa.

Well, harusnya Mimi mengantarkan itu pada Jian sekarang ini. Sayangnya kelas pengganti dari dosen salah satu mata kuliah membuatnya tak bisa mengantarkan hardcopy proposal milik angkatan di atas mereka itu pada Jian.

Untungnya Angkasa menawarkan bantuan untuk mengambil hardcopy tersebut.
 
 

Setelah menerima berkas tersebut, perhatian Angkasa mulai beralih pada Putri yang kini sudah berjalan menjauh darinya.

Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang