Angkasa 61 | A Day With Angkasa

475 82 30
                                    

Jam menunjukkan pukul setengah empat sore ketika seorang Angkasa Alvian sengaja memarkirkan kendaraan roda empat yang dikendarainya di area parkir mobil di depan gedung Fakultas Ilmu Komunikasi.
 
 

Mata Angkasa menyalang

menatap tajam ke arah perempuan yang tengah duduk berdua dengan seorang laki-laki, yang ia tidak ketahui siapa karena hanya punggungnya yang terlihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

menatap tajam ke arah perempuan yang tengah duduk berdua dengan seorang laki-laki, yang ia tidak ketahui siapa karena hanya punggungnya yang terlihat.
 
 

Perempuan itu adalah Putri.
 
 
 

Tak langsung kembali ke studionya, begitu selesai menghadiri seminar di luar kota dan mengantarkan teman-teman; yang satu mobil dengannya tadi, Angkasa memilih untuk menjemput Putri.

Kebetulan jam pulangnya tak begitu jauh dari jam selesainya kelas yang Putri hadiri. Angkasa hanya telat beberapa menit karena kelas Putri yang selesai lebih cepat hari ini.

Karena sudah mengabarkan dan meminta Putri untuk menunggu terlebih dahulu, Angkasa jadi sempat melihat pemandangan yang tak mengenakan.

Awalnya, ia kira Putri masih berada di kelas dan belum turun ke bawah. Makanya ia sempat mengirimkan pesan untuk memberitahu kedatangannya.

Namun, selesai mengirim pesan tersebut. Angkasa malah mendapati Putri sudah berada di bawah, duduk di salah satu bangku yang memang berada di sekitaran koridor kelas-kelas di lantai dasar.
 
 

Angkasa berniat untuk turun dan menghampiri Putri. Namun, niatnya ia urungkan ketika Putri mengatakan akan langsung menyusul Angkasa ke pelataran parkir.

Dan benar saja. Tak lama setelah membereskan barang-barangnya, Putri langsung beranjak dan pergi meninggalkan laki-laki yang sama sekali tak berpindah posisi meski ia telah pergi.

Angkasa sengaja menurunkan kaca mobil agar bisa melihat jelas siapa laki-laki tersebut apabila dia berbalik dan menoleh ke belakang. Sayangnya, sampai Putri masuk ke dalam mobil milik Narendra yang ia pinjam, laki-laki itu tak juga menoleh.
 
 
 
"Angkasa ngelihatin apa?"
 
 
 
Angkasa terkesiap. Ia langsung menoleh ke arah Putri yang barusan bertanya.
 
 
"Lo tadi ngobrol sama siapa?"

"Oh, temen, Sa. Temen sekelompok mata kuliahnya Pak Bayu. Tadi Putri sama dia bahas soal pembagian tugas sama waktu buat ngerjainnya." Jelas Putri sembari memasang sabuk pengaman setelah meletakkan tas dan barang bawaannya di kursi belakang.

"Berdua doang?"

"Bertiga sebenernya. Tapi orang yang satunya tadi nggak masuk karena sakit. Jadi dibahasnya berdua dulu."

"Oh." Angkasa menganggukkan kepalanya. Ia tak bertanya lebih jauh. Ia percaya pada Putri. Lagipula tak ada alasan bagi Putri untuk berbohong, menurutnya.
 
 
 

Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️Where stories live. Discover now