Angkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Putri itu cantik. Sesuai dengan namanya, menurutAngkasa.
Dan kecantikannya sudah Angkasa akui sejak hari pertama Putri meminta Angkasa untuk menjadi kekasihnya.
Ya, meski menurut Angkasa saat itu Putri juga gila.
Seperti.... perempuan mana yang tanpa basa-basi meminta seorang laki-laki untuk menjadi kekasihnya?
Bahkan Angkasa sendiri pun tak akan berani melakukan hal yang sama.
Tapi, itulah sisi unik Putri. Sisi impulsifnya cukup menarik, menurut Angkasa.
Di awal keduanya menjalin hubungan, Angkasa sama sekali tak menaruh rasa apapun terhadap Putri. Hambar, datar, tak ada percikan yang membuat hati Angkasa bergetar ketika berada di dekatnya.
Tapi, Angkasa tak menafikan kalau Putri memang cantik. Sempat Angkasa berpikir ingin memutuskan Putri. Menganggap kalau Putri akan baik-baik saja dan dengan mudah mendapatkan pengganti karena wajahnya yang cantik.
Maksudnya, laki-laki mana yang akan menolakPutri?
Bahkan waktu itu Angkasa juga langsung menerima Putri begitu saja. Meski dengan alasan yang berbeda karena saat itu Angkasa sedang patah hati dan berniat menerima Putri hanya sekadar untuk membuktikan pada Putri kalau hubungan mereka tak akan berlangsung lama.
Angkasa yakin, laki-laki lain pasti akan bisa dengan mudah menaruh hati pada Putri karena keindahan paras yang Tuhan berikan pada Putri tersebut.
Kalaupun bukan karena wajah, kebaikan Putri akan dengan mudah melunakkan setiap hati yang keras. Karena begitulah Angkasa luluh pada akhirnya.
Putri itu baik, terlalu baik. Tentu ia punya kekurangan, tapi sifat baiknya terlalu dominan. Membuat siapa saja pasti akan suka dekat-dekat dengan dirinya.
Pun, Angkasa.
Angkasa yang mengira kalau hubungan mereka tak akan berjalan lebih dari sebulan, harus menjilat ludah sendiri karena nyatanya sudah lebih dari enam bulan mereka bersama.
Ketulusan dan kebaikan hati Putri berhasil memunculkan perasaan sayang dalam diri Angkasa. Di mana rasa sayang tersebut berkembang dengan rasa-rasa lain yang turut tumbuh beriringan.
Seperti rasa ingin melindungi, rasa ingin selalu bertemu, dan rasa cemburu.
Semuanya terasa susah kalau Angkasa tidak melihat Putri barang sehari.
Berlebihan, mungkin.
Angkasa tak akan mengelak kalau ada yang mengatakan demikian karena memang itulah yang ia rasakan.
