Angkasa 29 | Sebuah Fakta Baru

583 113 9
                                    

"Lah jadi nyalahin gua lo? Lo yang lupa lirik gua yang disalahin??"    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lah jadi nyalahin gua lo? Lo yang lupa lirik gua yang disalahin??"
 
 

Angkasa baru saja melayangkan protes tak terima ketika Jian mengatakan pada Reigy bahwa dia sempat lupa lirik karena Angkasa salah kunci nada ketika membawakan lagu tadi.

Saat ini mereka semua sedang berada di sekretariat yang biasa menjadi basecamp anak-anak Teknik. Dan kali ini yang menempati adalah Angkasa dan kawan-kawan yang baru saja selesai tampil.

Acara sudah selesai, Angkasa dan bandnya menjadi penampil terakhir yang membawakan 3 buah lagu.
 
 

"Tahu lo! Nyalahin orang aja bisanya!" tambah Reigy yang ikut menyalahkan Jian.
 
 

Jian memutar bola matanya malas. Niatannya mengadu untuk mendapat pembelaan dari sang kekasih justru menjadi boomerang.

Yang ada di sana tertawa. Mereka semua tahu Jian, Angkasa dan Reigy hanya bergurau.
 
 

"Mau, Put?" tanya Angkasa kepada Putri sembari menawarkan burger di tangannya.
 
 

Putri menggelengkan kepala. Ia sudah makan tadi. Dan perutnya masih terlalu kenyang untuk menerima makanan baru.
 
 

"Dipake jaketnya, jangan cuma dipegang aja." Tambah Angkasa lagi.
 
 

Seturunnya dari panggung pendopo tadi, Angkasa langsung menghampiri Putri. Melihat Putri yang hanya memakai kemeja berlengan panjang tanpa jaket membuat Angkasa langsung membuka jaket jeans yang ia kenakan sebelumnya, lalu memberikannya pada Putri untuk dipakai.

Berbeda dengan Angkasa yang tak tahan panas, Putri Cantik tak tahan dingin.
 
 

"Sini," ucap Angkasa mengulurkan tangan, memberikan isyarat untuk Putri supaya menitipkan sementara tas tangannya pada Angkasa.

Putri menurut, ia memberikan tas tangannya pada Angkasa, kemudian memakai jaket jeans yang sedari tadi ia pegang.

"Nanti pulang mau sama gua apa Jian?" tanya Angkasa.

"Angkasa aja."

"Naik motor tapi. Dingin nanti kena angin malem."

"Nggak apa-apa, kan udah Angkasa pinjemin jaket," jawab Putri sembari melemparkan senyum.
 
 

Berbeda dengan Angkasa yang membawa motor, Jian sengaja membawa mobil. Selain karena ia harus membawa beberapa peralatan manggung tadi, juga karena ia membawa Reigy. Akan sulit bila ia membawa peralatan musiknya dengan motor.
 
 

"Ya udah pulangnya 15 menitan lagi ya, Put. Ngabisin ini dulu," ucap Angkasa sembari mengangkat sisa burger di tangannya.

"Iya, Sa. Abisin dulu aja. Makannya pelan-pelan. Jangan buru-buru."

Angkasa mengangguk kemudian menepuk-nepuk puncak kepala Putri.
 
 

"Put temenin, yuk?" ajak Reigy membuat tidak hanya Putri, tetapi juga Angkasa, mendongakan kepalanya ke arah Reigy yang masih dalam keadaan berdiri sedari tadi.

Rahasia Angkasa; kim taehyung ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang