Angkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Satu-satunya Shania Adiwijaya yang sekelas sama Putri dan kenal Angkasa Alvian sebagai pacar Putri, cuma Shania Adiwijaya yang duduk di samping Putri sekarang." Putri kembali mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah Shania. "Bukan Shania Adiwijaya yang lain."
Putri menunggu.
Menunggu jawaban apa yang akan Shania berikan padanya.
Apakah kali ini Shania akan mengakui perbuatan yang telah ia lakukan atau justru berkilah dan memberikan alasan lain.
"Oke," ucap Shania pada akhirnya. Shania menoleh ke arah Putri. Kali ini dengan pandangan agak sendu. Kedua alis Shania hampir bertautan karena ekspresinya sekarang ini. "Tapi gue punya alesan, Put!"
Kening Putri mengerut.
Shania merubah posisi tubuhnya jadi menghadap Putri. Kemudian mengambil tangan Putri untuk ia genggam. Dibawa genggaman tangan tersebut hingga sebatas dada.
"Cowok lo... Kak Pian... itu bukan cowok baik-baik. Dia selingkuh di belakang lo. Dia ada main belakang sama cewek lain!" ucap Shania membuat mata Putri membola.
Sebenarnya Putri sudah mengira-ngira. Berpikir bahwa Shania pasti punya alasan melakukan ini kepadanya dan Angkasa.
Dari sekian banyak alasan, yang paling dominan terpikir dan Putri yakini adalah Shania yang diam-diam mulai memiliki perasaan terhadap Angkasa.
Dan bukan alasan yang seperti Shania ungkapan barusan.
Angkasa? Selingkuh?
Yang benar saja???
"Gue tahu kalau gue langsung bilang dan ngasih tahu lo soal itu. Lo nggak bakal percaya. Kalaupun lo percaya, gue yakin lo bakal bisa tolerate perselingkuhan itu dan tetep sama kak Pian karena gue tahu, lo cinta banget sama dia. Dan gue nggak mau. Gue nggak mau lo disakitin sama dia. Makanya satu-satunya cara yang gue pake adalah dengan bikin seolah lo yang ada main belakang sama orang lain, supaya kak Pian kesel dan ninggalin lo." Jelas Shania lagi dengan napas memburu.
Semuanya Shania ucapkan dalam satu rentetan ritme yang sama tanpa henti. Membuat Putri terpaku dan sesaat terpengaruh dengan apa yang Shania katakan.
"Buktinya apa kalau Angkasa selingkuh?" tanya Putri sambil menarik tangannya dari genggaman Shania.
Ditanya begitu, Shania sedikit gelagapan.
Putri bisa melihat hal tersebut. Well, biar bagaimana pun Putri tak mau begitu saja termakan perkataan Shania.
Lagipula, selama ini tak pernah sedikitpun terasa oleh Putri gelagat aneh dari Angkasa yang mengarah ke arah perselingkuhan.
Bukankahseorangperempuanpastibisamerasakanperubahan dari pasangannyaketikamerekamulaiberulah?
