Angkasa bingung ketika ada satu wanita tak dikenalnya meminta dirinya untuk menjadi pacarnya. Di tengah kebingungannya ia memutuskan untuk menerima wanita tersebut, ingin melihat seberapa jauh wanita itu bisa menghadapi sifatnya yang kata kebanyakan...
Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
"Hayo ngapain lihatin foto gua?" bisik Angkasa tepat di belakang telinga Putri membuat si empunya sedikit berjingkat karena terkejut.
"E-eh, Angkasa? Angkasa dari kapan di sini?"
"Dari dua foto sebelum ini." kata Angkasa yang kemudian berpindah tempat menjadi di depan Putri.
Putri menelan salivanya. Merasa malu. Seolah baru saja tertangkap basah melakukan hal yang memalukan.
"Kalau kangen tuh chatting, bukannya stalking." goda Angkasa membuat Putri tersipu malu.
"Kan kita udah bikin perjanjian kalau kita harus fokus ke UTS dulu."
"Ya kan bukan berarti nggak komunikasi, Putri." Ucap Angkasa sembari menarik ujung hidung bangir Putri.
"Nanti Putri nggak bisa fokus belajar kalau komunikasi sama Angkasa. Maunya pasti ngobrol sama Angkasa terus."
"Bisa aja lo."
"Serius, Angkasa."
"Tahu nggak waktu Angkasa ucapin good night pertama kali aja, Putri yang tadinya ngantuk langsung seger lagi."
Angkasa terkekeh. Lagi-lagi ia tarik ujung hidung Putri supaya perempuan itu berhenti berbicara yang macam-macam.
"Putri kangen. Tapi kalau hubungin Angkasa, apalagi ketemu. Takutnya malah nggak mau pisah."
Angkasa memangku dagunya dengan tangan kiri, menatap lurus Putri yang sedang berbicara.
"Kok bisa?"
"Iya, soalnya kangennya udah numpuk. Jadi kalau ketemu maunya yang lama, Sa."
Angkasa tersenyum kecil. Putri adalah tipikal orang yang tak malu mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata. Hal itu sudah Angkasa sejak dari kali pertama Putri mengungkapkan rasa suka padanya.
"Kan cuma 2 minggu, Put. Cuma sebentar."
"Ih, lama tahu, Sa. Kemarin lusa Putri lihat Angkasa di Gedung Serba Guna. Bahkan Putri sempet foto Angkasa. Nih coba lihat," ucap Putri sembari membuka galerinya dan menunjukkan foto Angkasa yang ia ambil diam-diam tempo hari.
Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.
