Kritis

132 12 0
                                    

"Ada apa?" Tanya Maya to the points.

"Berlian hilang!" Jawab G1 diseberang sana.

Mendengar jawaban G1, Maya mengangkat kepalanya yang semula menunduk, lalu ia membalikkan badannya menatap ke tempat jamuan itu.

Terdengar G1 terus berbicara di sebrang sana.

Sambil terus memegang ponsel di telinganya, Maya memasang kacamata miliknya dengan tangan yang lain. Lalu ia menekan salah satu sisi kacamatanya dan muncul lah sebuah monitor deteksi didalam kacamata itu, namun monitor itu hanya bisa dilihat oleh sang pengguna saja. Cara kerjanya bisa dibilang mirip dengan kacamata milik Tony Stark di Film Marvel studios.

Ia menyisir seluruh ruangan dengan kacamatanya, lalu pandangan nya berhenti tepat pada koper silver diatas meja jamuan.

"Oke, sesuaikan dengan rencana" perintah Maya.

Maya segera mengakhiri panggilan, menyimpan ponselnya kembali. Ia kemudian mengeluarkan pistol miliknya.

Tampaknya jamuan makan telah usai, Carlos terlihat sedang melakukan jabat tangan dengan Tuan Muda Iskandar.

Maya mendekat ke arah jamuan sambil menodongkan pistol, tanpa ada satupun yang menyadari, Maya menarik pelatuknya dan... Doorr

Satu tembakannya sukses menghentikan acara ceria ini. Peluru Maya mengenai satu orang anggotanya yang berdiri tak jauh dari sisi kiri Carlos.

Pengawal Tuan Muda Iskandar dengan cepat menodongkan senjata mereka ke arah anggota Mafia Black Cobra, begitu mereka mendengar suara tembakan.

Pengawal Carlos pun melakukan hal serupa seperti yang dilakukan pengawal Tuan Muda Iskandar.

Melihat situasi yang berubah menjadi tidak kondusif, dan Maya takut terjadi bentrokan maka ia memerintahkan pengawal Carlos menurunkan senjatanya dan juga memerintahkan untuk menangkap orang yang sedang terkapar di lantai dengan luka tembak dibagi kirinya.

"Dia bukan anggota kami, dia adalah anggota Eagle yang menyamar untuk mencuri berlian itu!" Maya menjelaskan secara singkat atas tragedi yang terjadi.

Carlos segera membuka koper silver diatas meja, dan betapa terkejutnya ia dan yang lain saat mengetahui berlian itu telah hilang. Sam mendekati orang yang tertembak tadi dengan wajah penuh amarah, ia lalu meremas bahu kiri orang itu dengan kuat, sehingga darah segar mengalir dengan deras.

"Dimana berlian itu?" Bentak Sam, orang itu hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Maya membuka ponselnya, "Mereka sedang dalam perjalanan menuju bandara!" Katanya setelah mendapat informasi dari G1.

Ia langsung berlari keluar gedung, disusul Carlos, Tuan Muda Iskandar.

"Bawa dia!" Ucap Sam sambil berlari di ikuti yang lainnya.

Maya, Carlos, Tuan Muda Iskandar dan Sam menaiki mobil yang telah disiapkan oleh B4, Sam mengambil alih kemudi dan ia langsung tancap gas meninggalkan gedung dengan kecepatan tinggi.

"Tuan bisakah anda meminta bantuan Polisi untuk memperketat penjagaan area Bandara, atau setidaknya membukakan seluruh akses jalan yang akan kita lewati!"

Tuan Muda Iskandar dengan cepat mengiyakan permintaan Maya, ia juga mengerahkan setengah dari para pengawal yang ia punya untuk ikut andil dalam pengejaran ini.

Maya mencoba berkomunikasi dengan B4 yang bertugas mengatur lalu lintas jalan dan ia juga yang akan mengambil alih semua peran penting dalam perjalanan ini, "B4. Posisi?"

"Belok kanan, 350 meter didepan anda. Mobil Jeep Wrangler Rubicon hitam" Maya langsung menginstruksikan kepada Sam tentang apa yang B4 sampaikan.

Aksi kejar-kejaran berlangsung dengan sengit, Maya menembaki dengan brutal ke arah mobil pencuri berlian itu. Para pencuri itupun tak kalah brutalnya dengan Maya, peluru mereka hampir saja mengenai Sam.

Hantu LautWhere stories live. Discover now