Penawaran Gila

118 3 0
                                    

Pria di hadapannya tersenyum tipis, "Apa kabar Felicia..." ucap Tuan Shinichi Weston.

Nafas Maya kembali tercekal, saat Tuan Shinichi menyebutnya namanya. Bagaimana ia tahu namanya, padahal Maya hanya sekali bertemu Tuan Shinichi, yakni dalam pertemuan keluarga beberapa hari lalu. Itu pun keduanya tak saling berintraksi satu sama lain.

Maya bangkit dari duduknya, "Maaf, mungkin anda salah orang. Permisi" ia mengambil ponsel lalu pergi meninggalkan Tuan Shinichi.

"Tunggu!!!" Ucap Tuan Shinichi dingin, "aku datang untuk menawarkan sebuah kerja sama, aku akan memberi mu upah 10 kali lipat dari upah mu sekarang."

Maya menghentikan langkanya, mata nya membelalak lebar mendengar penawaran yang di berikan Tuan Shinichi. Ini sungguh penawaran yang fantastis, 10 kali lipat dari gajinya sekarang? Ini bisa membuatnya kaya mendadak.

"Aku tau, kau menghianati pekerjaan lama mu karena uang dari adikku!" tambah Tuan Shinichi. "Aku juga terkesan dengan cara kerjamu dalam berbagai misi yang ku dengar, maka dari itu aku menawarkan kerjasama seperti yang pernah adikku lakukan pada mu!"

Pikiran Maya berkecamuk, otaknya ingin sekali menerima tawaran itu, tapi hati nya menolak. Ia teringat pada janji yang pernah ia ucapkan pada Sam sahabatnya, bahwa ia tidak akan menghianatinya apapun yang terjadi.

Ia berbalik badan menatap Tuan Shinichi dengan senyuman remeh, "sayangnya, aku tidak tertarik dengan tawaran mu!!!"

Dalam otaknya meronta ronta, bodoh kenapa kau menolak rezeki sebesar itu.

Tuan Shinichi mengeluarkan sebuah map coklat dari balik jas yang ia kenakan, "anak muda sepertimu memang mudah sekali mengambil keputusan lalu menyesal di kemudian hari. surat perjanjian akan aku tinggalkan di sini, pikirkan baik baik kesempatan ini tidak datang dua kali. Aku akan tinggal di sini bebarapa hari untuk berlibur di pulau yang tidak bisa aku miliki"

Tuan Shinichi bangkit dari duduknya, ia melangkah pergi meninggalkan restaurant. Sementara Maya masih mematung, pikirannya berkecamuk. Apakah ini jebakan atau Tuan Frank ingin menguji kesetiaannya. Tapi kenapa harus Tuan Shinichi, dan bagaimana iya tau soal pekerjaan di masa lalunya.

Begitu banyak pertanyaan memenuhi otaknya, hingga ia tak sadar sudah berapa lama ia berdiri disini. Orang orang berlalu lalang melewatinya dengan tatapan heran dan penuh kebingungan. Beberapa orang berjalan sambil berbisik bisik melihat Maya yang berdiri mematung tanpa melakukan apapun.

Sandriego yang baru saja selesai memesan makan malam di restaurant tersebut terkejut melihat Maya berdiri mematung. Ia mencoba mendekati Maya, lalu menepuk pelan pundak Maya. "Sedang apa kau berdiri disini."

Tepukan pelan serta suara berat Sandriego berhasil membuyarkan lamunan Maya, "aaa...tidak ada" jawabnya cepat. "Sedang apa kau disini?" Sambungnya mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Aku mau makan malam. Saat aku memesan makanan aku melihatmu berdiri disini cukup lama, jadi aku menghampiri mu!"

Maya mengangguk paham, "aku mau istirahat dulu ya, selamat menikmati makan malamnya" ia melangkah pergi dengan langkah cepat meninggalkan restaurant.

Sandriego merasa ada sesuatu yang terjadi pada Maya, tapi ia mengabaikannya karena perutnya mulai keroncongan. Ia duduk di tempat maya tadi, ia melihat sebuah map coklat di atas meja. "punya siapa ini? apa punya Felicia" gumamnya sambil membolak balik map coklat di tangannya.

Saat ia hendak membukanya, ia melihat sebuah tulisan di pojok atas map bertuliskan untuk Felicia dalam bentuk tulisan huruf Jepang. Tanpa berpikir panjang ia menyimpan map tersebut untuk nanti di berikan pada Maya.

Hantu LautWhere stories live. Discover now