Algojo Tampan

118 8 0
                                    

Italia

Begitu pesawat mendarat, terlihat beberapa mobil mewah Tuan Frank dan satu ambulan telah berbaris rapi tak jauh dari area landasan.

Tuan Frank keluar dari dalam mobilnya, saat pesawat mendarat dengan sempurna.

Beberapa orang memakai jas putih bergegas mendorong brankar mendekati pesawat, begitu pintu pesawat mulai terbuka.

Carlos, Maya dan para pengawal turun dari pesawat setelah Sam yang diangkut di brankar.

Sam dibawa menggunakan mobil ambulan, lalu semua masuk ke mobil masing-masing. Begitu sirine ambulan berbunyi, iring iringan mobil mewah Tuan Frank bergerak meninggalkan bandara.

"Mohon maaf atas kesalahan ku Tuan". Ucap Maya dan Carlos bersamaan, sambil membungkukkan badan.

Suasana ruangan Tuan Frank kini begitu mencekam, hawa hawa kelam menyelimuti seluruh ruangan.

Tuan Frank berdiri membelakangi dua orang kepercayaan, ia menatap kosong pemandangan kota dari atas gedung megah miliknya.

Salah satu sudut bibir Tuan Frank terangkat, "Lalu?" Ia kemudian berbalik badan. "Apa yang akan kalian lakukan sekarang?"

Ia kemudian duduk di singgasana nya, meletakkan kedua kakinya di atas meja kerjanya, menatap intens dua orang kepercayaan nya.

"Kami siap menerima hukuman Tuan!"

Mendengar jawaban Maya, alis kanan Tuan Frank spontan terangkat. "Baiklah. Algojo!!! Masuk lah..."

Dua orang memakai pakaian serba hitam memasuki ruangan, dibalut dengan jubah dan topi senada. Tak ada satu anggota badan pun yang terlihat, bahkan mata dan telapak tangan pun semua tertutup dengan rapi. Sungguh identitas nya sangat dirahasiakan.

Sepasang mata kepo Maya bergerak melirik dua orang yang berdiri disampingnya, yang Tuan Frank sebut Algojo tadi, "Oh ini Algojo, Pasukan Pemburu kalo gak salah namanya." Gerutunya dalam hati

Imajinasi dan otak liar Maya mulai bekerja aktif, ia kembali menggerutu dalam hati. "Di lihat lihat dari perawakan nya... Kayak nya mereka tampan dan menawan, menarik... Ya walaupun wajahnya tertutup topeng, tapi feeling aku gak pernah salah, hehehe..." Senyum tipis terukir di wajahnya.

Seketika dunia nya serasa terhenti, akibat pesona dua Algojo Tuan Frank.

Tuan Frank bangkit dari duduknya, berjalan mendekati empat orang dihadapannya.

Mendengar derap langkah kaki Tuan Frank, mulai terdengar mendekat.

Keringat mulai bercucuran membasahi tubuh, hati berdetak tak karuan. Maya merasakan perasaan campur aduk sekarang, antara ia akan pulang ke Indonesia dalam keadaan cacat, atau dalam keadaan telah menjadi mayat.

Meski Carlos menunjukkan raut wajah yang biasa saja, tapi sebagai manusia pada umumnya ia pasti juga akan merasakan hal yang sama seperti yang Maya rasakan.

Aura yang di tampilkan Tuan Frank sungguh menakutkan, lebih dari biasanya yang terlihat hanya memasang wajah dingin seperti tidak ada semangat hidup.

“Nyawa putra ku hampir saja melayang, hukuman apa yang pantas aku berikan pada kalian berdua?” tuan Frank berjalan mendekati Carlos.

“Carlos….!” Panggil Tuan Frank dingin. “Kau tau apa hukuman untuk sebuah kesalahan…?”

Carlos hanya mengangguk pelan.

Tuan Frank menyeringai sambil melirik kedua Algojonya, “baiklah. Laksanakan tugas kalian!!!”

Kedua algojo itu mengangguk patuh, kemudia mereka menggiring maya dan Carlos keluar dari ruangan. Kini Maya dan Carlos hanya bisa pasrah, semoga ada keajaiban yang akan menyelamatkan mereka dari siksaan maut para Algojo.

Hantu LautWhere stories live. Discover now