Surat Kaleng

285 22 0
                                    

"Pagi ke Pagi ku terjebak di dalam ambisi." Suara merdu Daniel menghiasi pagi yang cerah ini.

Daniel bernyanyi di kursi depan teras rumah sambil diiringi petikan gitar ditangannya.

Dari dalam rumah bercat hijau lumut itu, keluar lah Dika berjalan sambil membawa piring berisi roti bakar yang baru saja ia buat.

"Keluar lah dari Zona nyaman" Sahut Dika sambil duduk di sebelah Daniel dan menaruh piringnya di mene kecil diantara mereka.

Sembilu yang dulu biarlah berlalu.....
Bekerja bersama hati
Kita ini ingsan
Bukan seokor sapi

Mereka berdua lalu bernyanyi bersama, hingga larut dalam lagu yang menenangkan. Mereka berdua terkadang bernyanyi bersama hanya untuk melepaskan lelah yang teramat yang mereka rasakan.

Sampai sebuah bunyi dan diiringi getaran ponsel Dika menghentikan sebentar lantunan lagu mereka.

Dika membuka Aplikasi roomchat WhatsApp di ponsel nya.

Maya
Bang. Sibuk gak? Joging yuk, mumpung lagi cuti?

Dika
Oke, 15 menit lagi saya sampai

Maya
Oke

Setelah mendapat balasan dari Maya, Dika segera beranjak dari tempat duduknya. "Aku mau jadi Ajudan dulu. Nanti kalo keluar gak usah di kunci."

"Siap!!! Ajudan e sopo? Mbak Maya?" Tanya Daniel. "Pepet terus, sopo weruh sesok bakal dadi mantu KASAL" goda Daniel.

Dika tak menanggapi ucapan Daniel, ia tak akan pernah berhenti menggoda dan malah akan buang buang waktu saja. Lebih baik ia segera berangkat, pikir Dika.

Daniel masih asyik memainkan gitarnya sambil bernyanyi.

"Aku budal sek yo" Ucap Dika setelah mengganti celana pendeknya dengan celana training panjang dan tak lupa sepatu olahraga nya.

"Lah gak ngowo sepeda to" Tanya Daniel sambil mengangkat kunci sepeda motor milik Dika yang ditinggalkannya di atas meja teras.

"Ora, aku arep joging. Olahopo ngowo sepeda!" Jawab Dika.

"Wokeh, semangat Kapten"

"Prada Pratu lari lari
Sersan dua Sersan satu mengikuti
Letnan dua Letnan satu mengawasi
Kopral dua kopral satu minum kopi" Daniel melanjutkan nyanyiannya.

Dika mulai mengatur langkah nya, ayunan kaki seirama dengan deru nafas nya. Kakinya mulai menapaki jalanan menuju rumah sang majikan untuk menunaikan tugas dan kewajiban.

Waktu yang Dika butuhkan hanya 10 menit untuk sampai di kediaman Kol. Arif. Saat ini ia telah sampai disana.

"Loh kok gak bawa motor" Tanya Maya, saat Dika berjalan menghampiri nya.

"Lah katanya mau joging, ngapain bawa motor"

"Yo wes lah, ayo berangkat" Ucap Maya lalu beranjak dari duduknya.

"Sek to, saya mau ada perlu sebentar sama Kasuh."

Maya menghela nafas berat, ia lalu duduk kembali.

Hantu LautOnde histórias criam vida. Descubra agora