•12

445 76 21
                                    

  

          3 hari berlalu...

          Siang, pukul 11.35

        Suara ketukan pintu membuat Yeonjun tersadar dari lamunannya. Menatap kearah pintu yang kini mulai bergerak untuk terbuka, bahkan suara sepatu fantofel yang beradu dengan lantai yang dingin dapat ia denger walaupun samar. Rungunya masih sangat berfungsi dengan baik ternyata, lalu kenapa saat Taehyung berbicara telinganya selalu mendadak tidak berfungsi dengan benar?

        Seorang pemuda dengan lesung dikedua pipinya, muncul dibalik pintu. Dengan setumpuk berkas dikedua tangan dan senyum manis diwajah tampannya. Lalu ia menyapa, "Selamat pagi, Tuan CEO."

        Yeonjun berdecak kecil. Ia melirik jarum jam ruangan, kembali menatap sekertarisnya dengan malas. "Ini sudah siang jika kau lupa. Kau bahkan sudah lima kali menyapa pagi, dasar kelinci bodoh!" ucapnya seraya mendengus kesal.

       Soobin memutar bola matanya malas, berdecak begitu keras lalu berjalan pada atasannya dengan perasaan kesal yang memuncak. Bahkan suara langkah kakinya begitu terdengar.

        Brakk

        Begitu nyaring gebrakan meja, ah tidak! Bukan gebrakan, namun suara berkas yang dibanting diatas meja dengan keras. Siapa lagi pelakunya selain Soobin. Yeonjun tampak terkejut, menatap Soobin nyalang.

       Soobin tersenyum manis, bahkan lesung pipinya terlihat begitu indah. "Begini ya Tuan CEO yang terhormat, Anda kan terlalu sibuk melamun sampai berkas ini pun tak selesai-selesai. Makanya saya terus menyapa pagi, biar Anda tau rasa bagaimana lupa waktu karena terlalu sibuk melamun!" cecar Soobin, direspon tatapan dingin dari Yeonjun.

       Soobin berkacak pinggang lalu kembali berucap. "Sudahlah, tak ada gunanya juga aku bicara pada batu es. Kau harus menyelesaikan pekerjaan dengan cepat, kau itu bagaimana sih Hyung, jadi CEO kok malah sibuk melamun, banyak kerjaan! Cepat kerjakan!"

         Yeonjun menghela nafas panjang, mengusap wajahnya kasar lalu bangkit dari duduknya. Menatap Soobin tajam dengan kedua tangan yang terlipat didepan dada. "Kau bilang apa hm? Yang CEO disini siapa, yang memerintah siapa?!"

        Soobin ciut, ia terkekeh canggung. Lagi dan lagi Yeonjun berdecak jengah, Ia menoyor kening soobin pelan. "Kau yang akan mengerjakan semua berkas ini, aku ada urusan sebentar."

       "Urusan apa yang kau maksud?!" protes Soobin tak terima. Bak orang tuli, Yeonjun tak merespon apapun, ia sibuk membereskan barang-barang. Soobin kembali kesal, yang benar saja, dia menyuruh soobin mengerjakan berkas yang sungguh menumpuk.

       "Hyung!!" rengek Soobin.

        Yeonjun menatap Soobin geli.
"Sudah jangan banyak drama, kerjakan saja. Aku akan makan siang di rumah, nanti aku kembali dan mengerjakan sisa nya. Awas saja jika kau malah berleha-leha, aku pecat tau rasa!" lalu pergi.

        Soobin menatap tumpukan berkas dengan malas. Mulutnya tak henti-hentinya mengumpat kecil, menggerutu bahkan kakinya menendang pada meja kerja Yeonjun. "Dasar Kim Yeonjun! Bajingan! Sudahlah, eh tadi dia bilang akan makan siang di rumah kan? Bagus, aku harap Taehyung Hyung senang."

•••

        

         Taehyung terdiam di dapur, ia menunggu air mendidih sembari melamun. Ia berniat makan siang dengan mie instan saja, lagipula ia sedikit kesusahan jika harus memasak banyak walaupun ia ahlinya memasak.

𝙱𝚘𝚐𝚘𝚜𝚑𝚒𝚙𝚍𝚊 | 𝚅𝚓𝚞𝚗 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang