•13

435 73 11
                                    

     

      {   09.30 malam

         Taehyung menatap jendela kamarnya yang terbuka lebar. Angin malam bahkan masuk dengan bebas, sapuan sejuk membuat Taehyung semakin terdiam. Mata indahnya kini tengah dihujani air mata. Iya, Taehyung menangis. Pelipis juga lehernya terdapat buliran keringat, nafasnya juga sedikit tak normal.

        Dibawah cahaya remang-remang, Taehyung hanya diam membisu. Manik hazelnya kini menatap kakinya yang terbungkus selimut hangat. Tangan halusnya memijat kaki dengan pelan. Ia tersenyum tipis.

        "Hyung! Hyung-nim!!"

        Suara cerewet terdengar begitu menggemaskan dirungu Taehyung. Dia mengalihkan perhatian pada pintu kamar, sudah dipastikan adik kecilnya yang berteriak.

       "Buka saja Yeonjunie, pintunya tidak dikunci." sahut Taehyung seraya turun dari tempat tidur.

       Pintu kamar Taehyung terbuka perlahan, bahkan suara decitan yang terdengar membuat Taehyung terkekeh. Yeonjun menyembulkan kepalanya dicelah pintu, seperti seorang yang tengah mengintip dan itu membuat Taehyung lagi-lagi menahan gemas.

       "Masuk." ujar Taehyung, Yeonjun kecil tersenyum lebar bahkan gigi putihnya terlihat begitu menggemaskan. Taehyung hanya menggelengkan kepala dan menutup jendela kamar yang terbuka.

      Taehyung mengunci jendela serta merapihkan gordennya. Menyeka jejak air mata agar adiknya tidak tahu bahwa ia habis menangis tadi. Taehyung berbalik, melihat adiknya yang kini tengah kesusahan menaiki tempat tidur.

       Memang sedikit lebih tinggi dari sebelumnya, sudah diganti oleh ayahnya. Taehyung hanya diam memperhatikan. Sungguh momen yang menggemaskan, dimana adik kecilnya berusaha keras untuk bisa naik keatas tempat tidur.

       Mata Yeonjun berkaca-kaca, ia menoleh dan menatap kakaknya. "Hyung tolongin Yeonjunie." rengeknya pelan, Taehyung menyerah, ia berjalan mendekat dan mengendong Yeonjun agar bisa duduk dengan benar diatas kasur.

       Lihat, bukannya duduk menunggu pemilik tempat tidur naik, Yeonjun malah langsung merebahkan dirinya dan guling-guling dikasur baru. Hal biasa untuk anak kecil. Taehyung hanya bisa terkekeh.

      Taehyung merebahkan dirinya disamping Yeonjun. Menarik selimut untuk dirinya dan adik kecilnya sebatas dada. Keduanya sama-sama terdiam melihat langit-langit kamar.

       "Hyung kenapa belum tidur?" tanya Yeonjun. Taehyung menatap adiknya, mengubah posisinya menjadi menyamping.

        "Lalu jika pertanyaan yang sama, Hyung tanyakan padamu bagaimana?" kata Taehyung.

       Yeonjun meletakan jari telunjuk di dagunya sembari menatap langit-langit kamar, bahkan keningnya berkerut samar, seolah tengah berpikir bak orang dewasa.

       "Yeonjunie tidak tau." ucap Yeonjun.

      Taehyung hanya terkekeh. Tangannya mengusap lembut pipi Yeonjun. "Ya sudah, sekarang tidur."

       "Hum!"

       Yeonjun mengubah posisinya menjadi menyamping menghadap Taehyung sembari memeluk boneka rubah kesayangannya. Matanya mulai terpejam kala tangan Taehyung dengan pelan menepuk-nepuk pantatnya.

      "Tapi Hyung belum menjawab pertanyaan Yeonjunie!" tiba-tiba Yeonjun membuka matanya dan menatap tajam Taehyung, seolah meminta jawaban.

𝙱𝚘𝚐𝚘𝚜𝚑𝚒𝚙𝚍𝚊 | 𝚅𝚓𝚞𝚗 Where stories live. Discover now