•18

495 72 22
                                    

    

       Tungkai melangkah dengan gontai menuju halaman rumah, outfit menawan yang melekat pada tubuh idealnya tampak sedikit kusut termakan waktu. Helaan nafas panjang sedari tadi tak pernah absen dari mulutnya. Wajah manis sedikit lesu disertai dengan bibir mungil yang membentuk sebuah lengkungan ke bawah, namun tatapan matanya sungguh dingin dan terkesan tajam.

     Ketika kakinya berpijak di halaman depan, rungunya mendengar suara berisik yang cukup nyaring dari arah gerbang. Atensinya terfokus pada seorang wanita yang terdiam dengan senyuman yang cukup manis, dia bahkan sempat melambaikan tangan kearahnya.

    Ia tak terusik sama sekali, bahkan memperdulikan untuk apa wanita itu mampir ke rumahnya pun ia enggan. Dia terlalu dingin dan tak peduli dengan keadaan sekitar.

      Wanita cantik itu dengan kesal menatap laki-laki tersebut, bibirnya terbuka kecil seakan ingin berbicara. Dengan suara cempreng yang nyaris berteriak, ia berucap, "Kim Yeonjun, dimana kakakmu?"

      Sesaat setelah dia berujar, hening yang tercipta membuat suasana cukup canggung. Laki-laki itu beranjak dari sana dan masuk kedalam garasi, berjalan menjauh dari wanita itu dengan raut wajah yang dingin.

      Namun, ketika tangannya hendak membuka Sliding door garasi, wanita itu berlari mendekat dan menahan lengan Yeonjun seolah meminta jawaban terlebih dahulu. Yeonjun menatap nyalang wanita di depannya, dengan sedikit kasar ia menghempaskan tangan wanita itu dari tangannya.

      "Maaf, tapi sebelum itu aku mohon katakan dimana kakakmu. Pliss!"

      Tanpa menjawab, pria tampan itu hanya menatap aneh wanita di depannya. Memohon dengan sebuah puppy eyes membuat Yeonjun sedikit mual, sungguh.

       Sepertinya wanita itu salah tempat untuk menuangkan kebiasaan memohon dengan puppy eyes nya pada orang.

       "Pergi!"

       "Apa?!"

       "Pergi dari rumahku."

       "Aku akan pergi, tapi jawab dulu dimana Taehyung saat ini? Kenapa memberitahuku saja kau sus__"

        "Diam dan pergi, atau aku seret kau untuk keluar dari lingkungan rumahku, nona Hyerin."

        Hyerin tersentak kaget. Benar, Yeonjun itu tak bisa ditebak dan di kendalikan. Apa yang dia ucapkan seolah mutlak dan tak bisa di bantah. Ia ciut dan berdecak kesal. "Ayolah, hanya katakan dimana Taehyung, setelah itu aku akan pergi."

        Tanpa mengeluarkan sepatah kata, Yeonjun mencengkeram kuat lengan wanita di depannya. Menyeret Hyerin untuk keluar dari pekarangan rumah. Tak perduli wanita itu berteriak tak terima dengan tangan satunya yang terus memukul dan mencoba untuk melepaskan lengan yang Yeonjun cengkeram.

       Saat diluar gerbang, Yeonjun menghempaskan tangannya kasar. Menatap murka wanita di depannya. "Sudah aku bilang, jangan pernah bermain-main untuk mencampuri urusan orang lain!"

       Hyerin diam, menatap Yeonjun kesal. Sungguh, dia bener-bener keterlaluan. Bila Taehyung orang yang lembut, kenapa pemuda satu ini bersikap sangat kasar. "Kenapa kau kasar sekali? Apa orang tuamu tidak mendidikmu untuk menjadi orang yang sopan?!"

       "Kalau iya memangnya kenapa?!"

       Hyerin membulatkan matanya, ia tadi benar-benar terbawa emosi, namun sebuah fakta baru ia dapatkan dengan begitu saja, ia cukup tercengang mendengarnya.

       "Taehyung orang yang sopan, lalu kenapa dirimu tidak Kim Yeonjun?"

       "Diam! Tahu apa kau soal masalah hidup orang lain?!"

𝙱𝚘𝚐𝚘𝚜𝚑𝚒𝚙𝚍𝚊 | 𝚅𝚓𝚞𝚗 Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin