•16

461 86 14
                                    

Taehyung terduduk diatas kursi roda, perasaan senang yang membuncah dalam hatinya membuat ia merasa tak waras. Bibir pucat sedikit samar terhalang manisnya senyuman. Rasanya sedikit tak percaya, ketika adiknya mengatakan akan membawanya ke sebuah klinik.

Ia bersyukur untuk itu. Perhatian kecil yang membuat hatinya menghangat. Semoga saja ini adalah kebahagiaan yang akan terus berlanjut untuk kedepannya, bukan kebahagiaan sesaat yang kemudian akan lenyap oleh basuhan air mata di pipi serta rasa sesak di dadanya.

Tubuhnya sedikit tersentak kaget saat merasakan kursi rodanya bergerak, saat kepala menoleh pelan kebelakang, ia tersenyum tipis. Kembali pada posisi semula, ia terduduk rapi dengan senyuman yang tak luntur. Ia senang, adiknya mau susah-susah membantu mendorong kursi roda, terlebih lagi membawa ia ke dokter saat ia dalam keadaan sakit.

Mungkin bagi orang lain ini sedikit berlebihan ketika Taehyung sungguh bahagia mendapat perhatian kecil dari Yeonjun. Namun percayalah, kebahagiaan seseorang itu terletak pada sumber yang berbeda.

Sepertinya Taehyung terlalu hanyut dalam lamunan. Ia tersadar saat ia telah diluar rumah, lebih tepatnya didepan pintu mobil samping supir. Ia menengadah, menatap adiknya yang hanya diam tanpa ekspresi.

Tangan putih Yeonjun terulur, hendak membuka pintu mobil, namun suara sedikit bising di depan gerbang rumahnya membuat tangan itu mengurungkan niat untuk bergerak.

Taehyung mengalihkan atensinya, menatap tiga orang yang tengah mendekat, sudut bibir semakin terangkat kala melihat sang sahabat disana. "Jungkook, Jimin."

"Selamat pagi Taehyung-ah." sapa Jimin dengan hangat, dia berjongkok tepat didepan Taehyung. Menatap mata sang sahabat yang tampak sayu akibat suhu tubuh yang cukup tinggi.

Taehyung mengangguk, tak lupa menatap Jungkook seolah mengucapkan sapaan pagi hanya lewat kontak mata saja. Namun, kebingungan kini menyelimuti saat melihat seorang wanita cantik tak jauh dari Jungkook tengah tersenyum manis.

Jungkook menyadarinya, ia langsung menyuruh wanita itu mendekat. Lalu ketika wanita itu tepat berada disebelah Jungkook, Taehyung tersenyum tipis.

"Apa kau kenal dia Hyung?" tanya Jungkook memastikan, namun hanya gelengan kepala pelan dari Taehyung yang ia dapatkan. Jungkook mengerutkan keningnya lantas menatap wanita itu. "Baiklah nona, silahkan bicara."

Wanita itu tersenyum tipis dengan malu-malu, ia berujar dengan tenang. "Halo, nama saya Kang Hyerin, senang bertemu dengan mu Kim Taeh__"

"Bisakah drama sesi perkenalannya nanti saja?"

Sontak semua orang menatap Yeonjun terkejut. Terlebih lagi Jungkook dan Jimin yang baru tersadar ada Yeonjun bersama mereka. Yeonjun hanya memutar bola matanya malas dengan decakan kecil dari mulutnya.

"Yeonjun, tidak baik seperti itu." tegur Taehyung lembut seraya menatap adiknya teduh.

"Memangnya mau kemana? Seperti tengah terburu-buru. Kita hanya berkenalan, apa ada yang salah dengan itu?" kata Jimin terheran.

"Kau terlalu banyak bicara!" bentak Yeonjun membuat Jimin terkejut, Ia hanya bertanya, namun hanya jawaban sinis dari sang lawan bicara.

Yeonjun dengan cepat membuka pintu mobil, membantu memasukan Taehyung duduk di kursi samping kursi kemudi. Taehyung tak berdaya, ia ingin menegur adiknya namun sepertinya ia hanya bisa diam kali ini. Karena bagaimanapun Yeonjun susah ditebak, sifat dan sikapnya selalu berubah-ubah kapan saja. Jika Taehyung angkat bicara, hanya kalimat menyakitkan yang akan ia dapatkan.

𝙱𝚘𝚐𝚘𝚜𝚑𝚒𝚙𝚍𝚊 | 𝚅𝚓𝚞𝚗 Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ