e n a m

1.3K 226 28
                                    

_ Lo lucu, gua suka"
|
|
|
|
[HAPPY READING]

"Sebenernya apa kak? " tanya Aca penasaran karena Leo menggantung kalimat nya.

"Gua pengen ketemu lo aja, " balas Leo cuek.

Aca membuang nafas gusar karna sifat Leo, yang tak menentu seperti bunglon, sering berubah-ubah.

"Kakak bukannya, pribadi yang cuek dan ketus ya? " tanya Aca karena tak ingin kecanggungan melanda.

"Iya, "

"Terus kenapa, kakak bisa bawel sama Aca, " tanya Aca penasaran.

"Itu berarti lo? " balik tanya Leo yang membuat Aca kebingungan.

"Aca? Aca manusia kan? " balas Aca seadanya.

"Bukan, tapi lo bidadari, " tutur Leo kemudian menormalkan cara duduknya.

"Ca? panggil Leo.

Aca menoleh pada Leo, " Iya kak? "jawab Aca.

" Luka fisik atau luka psikis? "tanya Leo.

" Gausah tanya, jawab aja! "

"Fisik, " jawab Aca yang membuat Leo terkekeh hambar.

"Kenapa ca? " tanya Leo.

Aca memandang lurus kedepan, membayangkan masa kelamnya ketika SMP yang dibully habis-habisan membuat trauma psikis tersendiri bagi aca.

"Karena kalo misalnya, di tonjok, di gampar, di jambak, sakitnya bisa hilang kapan aja, tapi kalo psikis, susah kak, Aca pernah rasain, " papar Aca yang membuat Leo mengangguk nganggukan kepalanya.

"Emang kenapa ca? " tanya Leo penasaran.

Aca mulai mengingat masa dimana terkhir kalinya dia dibully hanya karna fisiknya yang menurut orang lain terlalu sempurna.

"Aca pernah ada trauma bullying, " jelas Aca pada Leo.

Karna tidak ingin membuat Aca menangis Leo tak ingin bertanya lebih lanjut.

"Kakak sifatnya emang dingin gini? " tanya Aca memecah keheningan yang sempat terjadi.

Leo tersenyum samar,senyuman penuh luka itu pertama kali lagi di tampilkan oleh Leo setelah sekian lama.

"Gua dulu punya sahabat cewek, sekaligus cinta pertama gua, "

Mendengar hal itu entah kenapa ada sedikit rasa tidak enak dan tidak suka di dalam hati Aca, tapi dia mencoba untuk mendengarkan penuturan Leo.

"Terus kak? " tanya Aca.

"Singkat cerita gua sama dia pacaran sejak SMP, tapi semenjak gua tau, kalo dia pacarin gua karna otak dan dia udah pacaran sama sahabat gua juga, disitu gua ga percaya sama cinta lagi, " papar Leo dengan pandangan lurus kedepan.

"Sekarang dia kemana kak? " tanya Aca penasaran.

"Di jalan yang benar, " jawab Leo yang membuat Aca tertawa lepas.

"Kakak hebat," ucap Aca tiba-tiba setelah ketawanya selesai.

"Gak sehebat yang lo fikirin, " jawab Leo.

"Hebat, kakak yang selalu di bandingin, kakak yang selalu di cibir sana sini, kakak yang di sangka ketus, yang di sangka gapunya hati, tapi kakak orang yang hebat, kakak kuat, kakak gamau bagi masalah kakak, " jelas Aca yang membuat dia terheran.

"Tau dari mana lo? " tanya Leo yang tiba-tiba kembali ketus.

Aca malah terkekeh membuat Leo semakin geram, tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan dan jawaban yang dia inginkan?

Sudah di bilang Aca termasuk orang yang care social, tanpa perlu di jelaskan Aca bisa tau keadaan orang itu tanpa perlu diceritakan, terutama pada Leo yang tercetak jelas dj wajahnya.

"Jawab! " pinta Leo.

"Apa perlu Aca jawab? " tanya Aca.

Keterdiaman melanda keduanya selama beberapa saat, Leo dengan fikirannya, dan Aca dengan tatapannya.

"Lo tau dari mana? " tanya Leo lagi tapi lebih ketus.

"Apa per----"

"PERLU! LO TAU DARI MANA MASALAH ITU ACA? " bentak Leo dengan wajah merah padam, yang membuat Aca reflek menunduk.

-------

Part ini gimana?

Suka Leo? Ferdian? atau Farrel?

Hmmm, vote and komen jan lupa sist

FAKE SMILE BAD BOY! [End]Where stories live. Discover now