t i g a b e l a s

1K 172 22
                                    

_ Susah ya, mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalunya_
|
|
|
|
[HAPYY READING]

Di bawah pohon keenam remaja itu sedang becanda tawa saling melempar candaan dan sharing.

Sedangkan dari dalam kelas Dwi setia memperhatikan tangan Leo dan tangan Aca yang bertautan.

"Kakak nanti kita makan bareng ya? "

Leo mengangguk dan sedikit mengusuk pucuk kepala Aca, karena merasa gemas dengan gadisnya. Dan dia berusaha bodoamat dan tidak terpengaruh dengan kehadiran Dwi.

"Eh mau tanya? " celetuk Caca.

"Apaan? "

Ferdian sepertinya menyimpan dendam sendiri pada Caca, karna ketika Caca membuka suara pasti akan dijawab sewot sama Ferdian.

"Murid baru itu siapa? " tanya Caca yang melirik sinis pada Leo.

"Ga tau! "

"Gak kenal, "

"Gak mau tau! "

Jawaban singkat yang keluar dari mulut ketiga orang itu secara bersamaan membuat para kaum cewek yang mendengarkan menjadi tidak percaya.

"Ayo ke kantin, kita tripple dateng, "

Ajakan Ferdian diangguki semuanya, tapi tidak dengan Caca, yang langsung melayangkan toyoran cantik pada Ferdian.

"Em, permisi? "

Suara halus mengalihkan mata mereka tapi tidak dengan Leo yang masih setia menggenggam dan menggunting kuku Aca.

"Why? " tanya Caca dan Mayang kompak lengkap dengan nada tak suka.

"Kenalin, nama aku Dwi, "

"Ga penting! "

Sedangkan Dwi yang mendapatkan jawaban seperti itu berusaha tersenyum, guna menarik perhatian Leo.

"Leo? "panggil Dwi.

Leo yang dipanggil reflek langsung berbalik, dan langsung melepaskan genggamannya.

" Eh? "kaget Aca karna Leo yang langsung melepas genggamannya.

Hal itu tidak luput dari penglihatan mayang dan Farrel.

" Iya, "

"Aku disuruh perkenalan lingkungan, tapi disuruh bantuin sama kamu. Kamu bisa? "

"Gak! Kak Leo mau makan bareng Aca! "

Aca langsung menyanggah omongan Dwi, Aca bukan cewek yang bodoh yang mengharuskan pasangan dengan siapapun itu.

"Ca? " tegur Leo.

"Apa ha? "

"Tapi aku disuruh sama pak guru! " ucap Dwi yang masih mempertahankan pendapatnya.

Sebenarnya Dwi tidak disuruh, dan dia bisa saja melakukan perkenalan lingkungan sendiri, karena disetiap ruangan, tertulis namanya. Itu hanyalah tak tik bodoh Dwi untuk dekat dengan Leo.

"Yaudah nanti ak--, "

"Gak! "

Aca langsung memotong perkataan Leo yang akan mengiyakan ajakan dari Dwi. Sedangkan Dwi yang hampir senang karena itu, langsung melunturkan senyumannya, dan melirik tak suka pada Aca.

"Gak kak! "

"Em, lo siapanya Leo? "

Pertanyaan yang sejak tadi ada di benaknya akhirnya terkeluar kan. Yang ada disitu juga bingung kenapa pertanyaan Dwi langsung pada pointnya.

"Pacar! " jawab Aca spontan.

"Baru pacar kan? bukan istri? "

Aca terdiam mendengar penuturan Dwi, tapi bukan itu yang membuatnya malas, yang membuatnya malas yaitu, kenapa Leo sedari tadi hanya diam saja, bahkan tak mengakuinya sebagai pacar.

Bahkan Leo memandang Dwi dengan tatapan sendu seperti ada sesuatu yang ingin di sampaikan, seperti ada rindu yang ingin di isyaratkan.

"Bisa kan Le? " tanya Dwi sekali lagi.

"Maaf ya Ca, kita makan barengnya besok aja. Kasian dia belum kenal lingkungan sekolah! "

Jawaban Leo membuat Aca terhenyak seketika, apakah Leo tidak mengerti? bahwa sedari tadi Aca memberikan kode pada Leo agar tidak mengiyakan ajakan Dwi. Tapi sekarang?

"Kak tapi? "

"Aca jangan kekanakan! " ucap Leo yang otomatis membuat Aca mengangguk.

Sedangkan mayang dan Caca yang mengetahui bagaimana perasaan Aca skarang, langsung mendekat kearah sangat sahabat.

Sedangkan Leo langsung diajak oleh Dwi pergi, Aca melihat punggung Leo menjauh pergi.

Hallooooo, hufttt akhirnya up juga><

Ada yang nungguin cerita ini gak?

makin kesini, makin banyak siders, jadi gamod nulis, maaf ya:)

Biar semangat, ayo vote and komen, promosiin cerita ini juga ya, terimakasih ✨

FAKE SMILE BAD BOY! [End]Kde žijí příběhy. Začni objevovat