s e m b i l a n b e l a s

1K 182 30
                                    

_ Kalo gua pergi, jangan di cegah ya ganteng, gua capek! _
|
|
|
|
[HAPPY READING]

Sedangkan di kelas Aca pak Rohim telah selesai menjelaskan meterinya dan akan segera keluar.

"Baik kalo begitu, bapak tutup dulu, wassalammualaikum, " ucap pak Rohim dan langsung keluar.

"Waalaikumsalam pak, " jawab seisi kelas.

Setelah pak Rohim keluar, para siswa-siswi pun langsung berbondong bondong dan berdesakan desakan untuk keluar.

Melihat keadaan itu, ketiga remaja cantik ini memlih untuk keluar kelas paling akhir.

"Pulang bareng siapa ca? " tanya Mayang perhatian.

"Kak Leo, " ucap Aca santai sambil mengemasi buku-bukunya.

Mendengar jawaban dari Aca, Caca dan Mayang malah saling pandang.

"Lo yakin? " tanya Caca pelan agar tidak menyinggung hati Aca.

Aca hanya mengangguk semangat dan tersenyum manis.

"Em, kalo gitu gua sama Caca duluan aja? atau temenin Lo nunggu kak Leo? " tawar Mayang.

Aca langsung menggeleng cepat. "Tidak! Terimakasih, kalian duluan aja, " ucap Aca.

Dengan berat hati, Mayang dan Caca meninggalkan Aca sendirian.

Setelah selesai mengemasi barang-barangnya Aca segera keluar kelas.

Keadaan sekolah yang sudah cukup sepi membuat suasana sekitar tenang.

Aca langsung berjalan ke halte depan, tempat yang dikatan Leo.

"Hallow pak satpam, " sapa Aca pada Bapak satpam yang sudah lumayan tua.

Aca duduk di halte itu sambil melihat-lihat keadaan jalanan.

Keadaan yang semakin sepi dan kondisi langit yang sepertinya akan hujan membuat Aca boring.

Aca mengambil HP nya, berniat mengirimkan pesan singkat pada Leo.

My Boyfie🐷

Kak?
Ini Aca di halte dari tadi?
Kakak dimana?
Udah mau hujan kak?
Aca tungguin ya?
Kak Leo?
Yah makin mendung kak?
P
P
P
P
P
P
P
P
P
P
Kak?
Kakak hujan!
Kakak jadi jemput Aca?
Kak Leo?
Kok centang satu sih?

Keadaan yang sudah hujan dan hari mulai menggelap membuat Aca kedinginan.

Aca beberapa kali mengecek notifikasi HP nya, untuk melihat pesan-pesannya sudah dibalas atau tidak sama Leo.

Tringg

Bunyi dari notifikasi itu membuat senyuman Aca mengembang, dia berfikir bahwa itu notifikasi dari Leo untuk menjemputnya, atau Leo sedang otw.

Dan benar saja, itu notifikasi yang muncul dari Leo, dengan cepat dan cekatan Aca langsung melihat apa isi pesan yang dikirim kan oleh Leo.

Pulang!
Gua lagi nemenin Dwi, dia sakit!

Senyuman manis yang tadinya begitu tulus terlihat, sekarang langsung tergantikan dengan lekungan yang tak bisa di definisikan untuk siapapun.

Aca terdiam melihat isi pesan yang dikirimkan oleh Leo.

"Sebegitu gak pentingnya ya aku kak?" tanya Aca pada dirinya sendiri.

Hari yang semakin gelap dan hujan yang semakin deras mengharuskan Aca memilih, untuk tetap menunggu hujan reda, atau menerobos hujan.

Bip
Bip

Lamunan Aca terbuyarkan karena mendengar klakson dari depan sana. Mobil sedan hitam ada di hadapannya, tapi Aca belum mengetahui siapa pemiliknya.

"Siapa? " teriak Aca, guna membuat seseorang yang di dalam mobil itu membuka pintunya.

Tak ada balasan, tapi kaca mobil itu di turunkan membuat Aca masih terdiam dan menyerngit bingung.

"NAIK! " teriak orang itu dengan nada yang tak ingin di bantah.

Aca menggeleng cepat, tak ingin ikut dengan orang yang berada di dalam mobil itu.

"NAIK! "

"enggak! "

"ANNASTASHA, GUA BILANG NAIK! " ucap orang itu dingin dan ketus.

Haiii, gimana nih part ini?

Jangan lupa vote and komen ya🦋

FAKE SMILE BAD BOY! [End]Место, где живут истории. Откройте их для себя