t i g a p u l u h s a t u

1.2K 191 28
                                    

_ Bisa adain kesempatan kedua tidak? _
|
|
|
|
[HAPPY READING]

Hari ini, hari dimana Aca harus biasa saja ketika melihat Leo, ntah bagaimana harusnya, dia bisa atau tidak yang pasti Aca sudah bertekat bakalan melupakan Leo.

"Pagi Cil, " sapa Farrel yang tiba-tiba sudah berada di belakang Aca.

"Eh tumben, masih pagi es batu udah cair, " ejek Aca yang membuat Farrel terkekeh.

"Eh Cil, nanti makan seblak ayo, di kantin, " ajak Farrel yang langsung di angguki oleh Aca.

"Level 15," tanya Aca.

Farrel melotot, "Heh, bocil! lo gabisa makan pedes nanti maag kambuh, sok-soan banget, " larang Farrel dan langsung menoel hidung Aca.

"Huaaaa kakak tau Aca gasuka pedes? ihhhh sosiwittt binggo, " ucap Aca alay yang membuat Farrel tertawa.

"Epribadiihhhhhh good pagi, "

Jika sudah terdengar teriakan dengan bahasa campuran seperti itu, kalian sudah bisa menebak bukan, siapa dalang dari teriakan tersebut?

"Masih pagi udah mojok aja, " ejek Ferdian yang membuat mreka berdua salah tingkah.

"Ca, ditanyaain singa tuh, di depan, " ucap Mayang yang langsung mengeluarkan HP nya.

"Siapa? "

Bukan, bukan  Aca yang bertanya seperti itu, melainkan Farrel, si calon pacar yang mendadak super posesif!

"Gua mau minta maaf, " celetuk Leo di depan meja Aca.

"Lah, Aca gapernah marah sama kakak, "

"Berarti kita balikan? " ucap Leo dengan enteng, bahkan sangat enteng.

"Somplak, "

"Gundulmu, "

"Matamu picek, "

Umpat mereka yang berada di situ.

"Hahahahhahahahhahahahhahahahha, "

Aca tertawa terbahak-bahak, mendengar perkataan Leo, tidak marah, ini hanya lucu bagi Aca, bagaimana bisaa se-enteng itu keluar dari mulut Leo.

"Lah gabisa dong, Aca udah jadi pacar gua, " balas Farrel.

Leo diam, dia tidak ingin terpancing emosi untuk saat ini, bagaimanapun dia tau bahwa dia salah.

Dan Farrel juga termasuk sahabat baiknya.

"Aca? " panggil Leo menghentikan Aca tertawa.

"Iya?"

"Mau balik kan sama gua? " tanya Leo.

Aca tidak munafik, jika ditanya dia masih sayang pada Leo atau tidak,bisa di jawab, masih.

Tapi Aca sudah  terlanjur kecewa dengan dengan sikap Leo yang seakan akan menyuruhnya untuk pergi.

"Dwi mana? " tanya Caca yang dari tadi celingak-celinguk.

"Aca? " panggil Leo.

"Dwi mana? Tunangan kapan? " tanya Aca.

"Bapaknya Dwi yang udah bunuh bokap Rell, " lirih Leo yang sudah berkaca-kaca.

Sedangkan Farrel yang tau bagaimana rapuhnya Leo setelah ditinggalkan oleh ayahnya langsung berjalan mendekat dan menepuk pelan pundak Leo.

"Smua orang pasti punya salah, gua sama yang lain udah maklumin kok, sans aja, " ucap Farrel.

Leo tersenyum hangat pada Farrel, begitupun dengan  Aca yang terseyum lebar melihat sikap Farrel yang begitu dewasa saat menanggapi masalah.

Tapi salah, salah sangka lagi, Leo berfikir bahwa senyuman itu, senyuman untuknya, dan Leo berfikir Aca akan emamafkan dan kembali padanya.

"Hiyakk jadi dwi anak pembunuh, "

Tak

Ferdian langsung menabok pelan mulut Caca yang begitu blak-blakan dalam berbicara.

"Sue banget mulut lo, "

"Hehe gemes, " ucap Caca.

"Terus gua udah baikan sama Deo, sama nyokap juga, " ucap Leo.

Semuanya tersenyum, terlebih Farrel dan ferdian, karna mereka tau bagaimana hubungan Leo dan keluarganya, termasuk Sintia dan Deo.

"Gimanapun, lo tetap butuh dukungan keluarga Le, " ucap Farrel.

"Hiyakkk drama banget, " ucap Aca.

Jika kalian bertanya mayang dimana? mayang sedang asik dengan HP nya.


Boong hehe, ini lanjuttt!

Aku mau buat cerita keempat, tapi tamatin ini dulu!

Yang suka cerita geng motor?

FAKE SMILE BAD BOY! [End]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin