d u a p u l u h l i m a

1.1K 195 100
                                    

_ Hei,gimana boongnya? lancar? jangan sampe aku tau ya ganteng><
|
|
|
|
[HAPPY READING]

Hari ini adalah hari dimana Aca ingin menyelesaikan semua masalahnya.

Dia sayang sama Leo, bahkan sangat sayang tapi jika bertahan terus, yang ada Aca kelihatan goblock!

Saat ini mreka berlima ada di parkiran guna menunggu Leo datang.

Masih dengan kehebohan yang diciptakan oleh Ferdian dan Caca tentunya.

"Ada yang mau di keluhin? " tanya Farrel yang sedari tadi memperhatikan Aca yang hanya diam tak mengeluarkan sepatah katapun.

Seperti nya Aca masih sungkan dengan Farrel karna tak enak hati dengan Mayang.

Hal itupun masuk kedalam tingkat kepekaan Mayang, dengan perlahan Mayang mendekat kearah Aca.

"Gua udah di jodohin, pahami sesuatu dari gerak-gerik ka Farrel, " bisik Mayang yang membuat Aca melotot.

"HAH, " teriak Aca yang reflek membuat Mayang mundur.

Semua yang disitu kaget, terlebih Farrel dan Caca.

"Lu napa sih? kesurupan? " tanya Ferdian.

"Woi Ca? " panggil Ferdian.

"Iya? " sahut Aca dan Caca secara bersamaan.

"Heh, bangsul kalo manggil itu yang jelas! " ucap Caca yang langsung menoyor kepala Ferdian.

"Gua manggil Aca, lo aja kegeeran! " bela Ferdian.

"Mana ada, lo tadi manggil, Ca doang, "

"Kenapa teriak, astagafirullah, " ucap Caca.

Aca hanya nyengir tak jelas, dan perdebatan Ferdian dan Caca yang terus berlanjut.

Sedangkan Aca beralih menatap mayang, tatapan mengintimidasi itu seakan dipahami oleh mayang. Mayang hanya tersenyum tipis kemudian mengangguk.

Dia tau apa yang dimaksud oleh aca.

"Gua ada tebak-tebakan, yang bisa jawab gua traktir cilok, " ucap Ferdian.

"Ae lah ga elit banget, cilok mah smua orng juga bisa beli! " sosor Caca yang membuat Ferdian geram.

"Heh, lumayan gopean, " sambung Ferdian.

"Iya apa? " tanya Aca.

"Apa bedanya bulan sama matahari? "

"Bulan malem, matahari siang, " jawab Mayang.

"Salah! "

"Bulan sama bintang, matahari sendiri, " jawab Caca.

"Gini nih, kalo baru dikasih roh, " timpal Ferdian.

"Terus apa? " tanya Aca polos.

"Kalo matahari ada diskon, kalo bulan kaga ada, "

"Hahahahahahhahaahhaha, "

Ferdian tertawa sendiri, seakan mengetawai kebodohannya, sedangkan yang lain malah saling pandang.

Mengetahui yang lain tidak ikut ketawa, tawa Ferdian otomatis terhenti.

"Hahahahaha lucu, " ejek Caca

"Haha lucu lucu, "

"Ha ha ha, " ucap Mayang dan Aca.

"Malu-maluin tau gak wak, " ucap Farrel yang membuat Ferdian cemberut.

"Jangan di gituin bibir lo, kek pantat ayam tau gak! " celetuk Mayang yang reflek membuat Ferdian menutup mulutnya.

"Buset, disaring dulu napa, ngomong gaada yang bener! " gerutu Ferdian yang membuat mereka tertawa ngakak.

"Lagian mau ngelucu, malah garing sih, " ejek Aca.

Karna mungkin gemas dengan jawaban yang keluar dari mulut Aca, Ferdian berniat merusak poni Aca.

"Lo rusakin rambut Aca, jari lo patah satu, " ucap Farrel yang dengan cekatan menahan tangan Ferdian.

"Mampus, "

Tak sadar karna asik bercanda tawa, Leo dan Dwi baru saja datang, dengan Dwi yang pakai jaket Leo.

"Lo ke kelas duluan, " ucap Leo pada Dwi.

Hati Aca seakan di remas secara perlahan melihat perlakuan lembut yang Leo berikan pada Dwi.

Sedangkan yang lain diam, bukan tak setia kawan, hanya saja tidak ingin ikut campur.

"Selamat pagi kak, sweet banget ya sama sahabatnya," ucap Aca menghampiri Leo.

"Gua ga pengen berantem Ca! " tandas Leo.

Aca hanya terkekeh hambar mendengar penuturan Leo.

"Bisa ke taman belakang bentar? ada yang perlu Aca selesaiin, hari ini juga! " ucap Aca kemudian berlalu pergii.












Permisiii, mau bilang, cerita ini dikit lagi end!

Makasi banyak dukungannya buat cerita inii.

Next time bakalan ada cerita baru yang lebih niat!

Aku sayang kalian.

FAKE SMILE BAD BOY! [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang