1

7.5K 1.2K 169
                                    

Yoonbin dimakamkan, semuanya tiba-tiba berubah. Sekarang satu teman mereka terbaring kaku di bawah tanah. Setelah Jihoon berteriak histeris, semua yang ada di rumah langsung keluar dari rumah untuk melihat kondisi Yoonbin. Yoonbin jatuh dari atap, darah segar jelas mengalir dari kepalanya. Mata Yoonbin bahkan terbuka, seakan-akan kematiannya sangat mendadak bahkan untuk dirinya sendiri.

"Menurut lo, Kak Yoonbin mati dibunuh atau beneran dia bunuh diri?" tanya Doyoung pada Hyunsuk yang ada di sebelahnya, sedang menunduk dalam. Tentu saja, kepergian Yoonbin sangat tiba-tiba dan tidak jelas. Bahkan sebelum hal itu terjadi, Yoonbin sempat tersenyum cerah pada Hyunsuk.

"Gue nggak tahu."

"Bentar.."

Jaehyuk tiba-tiba bersuara, membuat orang-orang yang menatap makam Yoonbin beralih atensi menatapnya.

"Menurut kalian semua... Yoonbin beneran bunuh diri? Gue nggak percaya kalau kata polisi. Gue tanya menurut diri kalian sendiri, nggak mungkin pembatas pagar bisa lepas gitu aja," ujar Jaehyuk.

"Terus, maksud lo ada yang bunuh gitu?" tanya Doyoung.

"Udah lah." Hyunsuk menyela, memijat pelipisnya pusing. "Kenapa sekarang jadi merambat ke pembunuhan? Ya kali di antara kita ada yang bunuh Yoonbin."

"Tapi bisa aja kali."

Suasana hening seketika saat Mashiho berbicara, semua atensi langsung mengalihkan perhatiannya pada Mashiho.

"Kenapa lo ngomong gitu?" tanya Jeongwoo.

"Ya logika aja, bray. Yoonbin punya masalah hidup apa sampai mau bunuh diri? Lo pikir gue percaya aja kalau Yoonbin bunuh diri cuman karena kematian dia memang sepertinya kayak kecelakaan?"

"Jaehyuk, lo kok ngotot banget Yoonbin beneran dibunuh?" tanya Junkyu menatap Jaehyuk yang barusan saja bicara.

Jaehyuk mengendikan bahunya. "Ya nggak tahu, feeling gue aja."

"Kak Junkyu," panggil Yedam tiba-tiba.

"Apa?"

"Kemarin lo ke mana pas ada kejadian?"



























































"Suasananya jadi kaku banget sih, anjir."

Jihoon menyela, ia sudah tidak tahan dengan keheningan dan suasana yang dingin di atas meja malam ini. Mereka makan malam bersama seperti biasa, hanya satu hal yang tidak biasa, Yoonbin sudah tidak ada bersama mereka.

Masih sama, tetap hanya ada suara dentingan piring, sendok, garpu, dan gelas.

Brak!

"Ini kalian semua kenapa sih?!"

Jihoon menggebrak meja kesal, banyak minuman yang tumpah akibat gebrakannya. Lalu semuanya menatap Jihoon.

"Lo yang kenapa deh? Emang mau lo kita gimana setelah kehilangan Yoonbin? Nggak usah berlebihan, nggak sopan tahu nggebrak meja pas orang lain jelas-jelas lagi makan," ujar Doyoung kesal pada Jihoon.

"Oh, gue nggak sopan? Lah kalian sendiri gimana? Gue ajak ngomong malah diem, nggak anggep gue, lo pikir keberadaan gue setan, hah?"

"Udah, stop. Ini makan malam bukan acara buat tengkar," lerai Yoshi tenang.

"Kita cuman ngerasa bersalah aja Kak sama Kak Yoonbin. Harusnya kita-"

"Lah emang kenapa lo ngerasa bersalah? Dia mati karena lo atau lo ada di sana pas kejadian?" Jihoon memotong ucapan Junghwan dengan tajam.

Crafty | Treasure ✔On viuen les histories. Descobreix ara