26

3.6K 799 147
                                    

DOR!

Kaki Haruto melemas seketika, ia langsung ambruk begitu saja kala tembakan Jaehyuk menembus dadanya.

Jaehyuk tetap tak bergeming, bahkan tak bergerak sedikitpun saat Haruto berusaha untuk berdiri. Tembakan Jaehyuk memang tidak mengenai tepat jantung Haruto, tapi laki-laki itu tetap saja merasakan sakit yang amat luar biasa.

"K-Kak Jaehyuk..."

Haruto kembali ambruk untuk kedua kalinya. Haruto sadar, ia benar-benar akan mati kali ini.

Jaehyuk menatap nanar Haruto, ia lalu menatap Junghwan yang justru tersenyum menatap Jaehyuk dan Haruto. Bukan senyum sedih ataupun senyum senang, melainkan senyum mengerikan.

"J-Junghwan, jangan bilang l-lo.."

Jaehyuk langsung dapat menerka kala melihat wajah Junghwan yang seakan-akan menjawab pertanyaannya. Junghwan adalah pembunuhnya.

"JUNGHWAN, LO KETERLALUAN!" teriak Jaehyuk. Jaehyuk hendak menghampiri Haruto yang sudah tak sadarkan diri, namun Junghwan menembakkan pistol cadangan yang ia simpan di saku untuk berjaga-jaga, ke arah atap.

Hal itu tentu saja membuat Jaehyuk langsung membatu di tempat. Namun, tak lama Jaehyuk juga ikut menodongkan pistol miliknya ke Junghwan.

"Lo tembak gue, lo juga bakalan mati," ancam Jaehyuk. Namun bukannya takut, Junghwan justru tertawa.

"Kak... gue udah lama mati, Kak. Tenang aja, setelah kalian semua mati, gue bakalan mati kok. Bahkan mungkin habis bunuh elo gue juga bakalan mati," kata Junghwan santai.

"Jangan gila, hidup lo bukan punya lo doang, Junghwan. Lo tahu nggak kalau perbuatan lo ini udah ancurin kita semua?"

"Kita semua udah hancur, Kak. Lo perhatiin apa yang terjadi di antara kita."

Jaehyuk tak mengerti ke mana arah pembicaraan Junghwan.

"Kalau lo bingung, lo bisa tanya Kak Doyoung. Ya itupun kalau lo belum mati di tangan gue sekarang," kekeh Junghwan.

"Maksud lo?"

"Kim Doyoung, dia dari masa depan."








































"DOYOUNG!"

Asahi memanggil Doyoung sekuat tenaga miliknya namun laki-laki bermarga Kim itu tak menyahut dan justru makin mempercepat langkahnya.

"Lo beneran nggak mau ngomong sama gue? Seenggaknya kasih tahu gue apa yang bakalan terjadi."

Doyoung masih mengabaikan Asahi.

Laki-laki itu harus cepat-cepat sampai ke tempat di mana Junghwan berada. Semuanya akan memburuk, dan Doyoung tak mau itu terjadi.

"Lo bakalan mati Doyoung kalau keluar jalur," ujar Asahi lagi, kali ini berhasil membuat langkah Doyoung terhenti.

"Kasih tahu gue-"

"Hari ini, kita mati Kak."

"Maksud lo?" tanya Asahi bingung, tak mengerti ucapan Doyoung.

"5 tahun yang lalu, gue sama elo datang ke gedung ini buat ketemu Kak Yoshi dan Junghwan. Tapi elo tahu? Gue nggak akan selamat kalau sebelum lo mati lo nggak telepon polisi," jelas Doyoung serius.

"Gue yang telepon polisi?"

"Iya, dan Kak Junkyu..."

"Kak Junkyu kenapa?"

"Harusnya dia yang mati, bukan Kak Jihoon."



























Crafty | Treasure ✔Where stories live. Discover now