4

3.5K 880 245
                                    

"Bentar Yedam, gue ke mini market dulu."

"Lah, ngapa Kak? Ada yang lupa kebeli?"

"Enggak, gue mau boker," jawab Jaehyuk lalu buru-buru keluar dari mobil dan ngacir masuk.

Hari udah malem, mana jalan sepi banget. Iya, tadi mereka sampet nongkrong sama makan-makan makanan kecil gitu di depan mini market. Tapi mereka nggak sadar kalau misalnya waktu berlalu cepat sekali.

Yedam merinding kalau sendirian gini di mobil, di pikiran Yedam tuh takut kalau nanti terjadi hal-hal yang kayak di film. Kayak ada yang nyekik Yedam dari belakang, dan ternyata itu adalah makhluk tak kasat mata. Apa nggak ntar tiba-tiba ada hantu yang nampakin diri di depan Yedam. Ya emang sih, itu cuman keparnoan Yedam aja, tapi ya tetap aja lah Yedam takut.

"Nih orang boker atau apa sih di sana? Nggak balik-balik," keluh Yedam.

Lalu nggak lama, Yedam dapat melihat seseorang berpakaian hitam lengkap dan memakai sepatu boot tinggi, berlari ke arah mobil Jaehyuk dan Yedam yang terparkir rapi.

Yedam yang nggak mau berpikir buruk pun langsung mengunci mobil. Mau gas pulang sih, karena perasaan Yedam udah nggak enak. Tapi, ya masak Jaehyuk mau ditinggal?

Tok Tok Tok

Orang tersebut mengetuk kaca mobil Yedam pelan. Ia mendekatkan wajahnya yang menggunakan masker tersebut ke kaca mobil.

Yedam mah pura-pura aja tidur. Padahal dalam hati dia dugun-dugun, takut banget, seriusan.

Seseorang tadi itu menghela napasnya dan menurunkan masker yang dikenakannya. "Ini gue, lo kok takut banget sih, wkwk."

Yedam yang mendengar suara familiar tersebut langsung membuka matanya. Ia menoleh ke samping dan menurunkan kaca mobilnya.

"Ngapain lo kemari? Gue udah mau pulang kok. Terus ngapain tuh pakaian lo item-item, bikin takut tahu nggak lo," kata Yedam nge-rap, tapi untungnya Yedam bernapas lega.

Orang tersebut tertawa kecil. "Nggak papa sih, pengen aja. Akhir-akhir ini kan warna hitam lagi booming banget. Gue ke sini mau ke mini market beli sesuatu."

"Oh, ya udah sana masuk."

"Tapi, lo bisa keluar sebentar nggak, Kak? Ada yang mau gue periksa soalnya."

Yedam menatap bingung orang tersebut. "Apa yang mau lo cek? Gue aman-aman aja kok, nggak ada yang luka."

"Bukan gitu, ada yang mau gue periksa pokoknya. Beneran deh, nggak akan lama, hehe."

Yedam tertawa kecil melihat tingkah orang tersebut yang menggemaskan. Jadi, Yedam beneran turun, ia bahkan merentangkan kedua tangannya dan memeluk orang yang ada di depannya itu.

"Badan lo gede juga, njir."

Orang tersebut hanya tersenyum miring dalam dekapan Yedam, ia lalu mengeluarkan sebuah cutter dari sakunya dan langsung menusukkannya pada kaki Yedam. Ia harus melumpuhkan kaki Yedam dulu, agar laki-laki itu tidak bisa berlari ke mana-mana.

"Arghh! Sial, l-lo apa-apaan sih?" Yedam langsung melepaskan pelukannya.

"Maaf, gue pikir tadi kaki lo itu kaki gue."

"Hah?" Yedam mulai mengerti bagaimana situasi ini, ia hendak berlari namun orang di depannya justru mengeluarkan paku.

"Eh, bentar-bentar," katanya, lalu dengan seringai ia menyebarkan paku tersebut di sekitar Yedam.

"Coba sana lari, hehe. Maaf ya, gue harus buat lo sakit dulu baru gue bunuh." Orang tersenyum menakutkan.

Walaupun paku sudah disebarkan, Yedam tetap berusaha melarikan diri ke mobil. Namun saat tangannya menggapai pintu mobil, orang tersebut justru menancapkan paku ke tangan Yedam.

Crafty | Treasure ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang