For Us

1.4K 204 72
                                    

I'm the first to say that I'm not perfect
But now I know a perfect way to let you go
Give my last hello, hope it's worth it
-The Lost Flower-


🥀🥀🥀

"long time no see Dan, how's life?"

dania yang sedang menyeduh kopi di pantry langsung menoleh ke arah sumber suara.

tak lupa dengan senyum terbaik yang dimilikinya.

Akbar tampak memegang dua buah kopi ditangannya, dan tentu saja sebuah penawaran akan terlontar dari mulutnya  untuk Dania.

"coffee?" Ucap lelaki itu yang diberi anggukan kecil oleh dania sebagai jawabannya.

Setelahnya Akbar duduk dihadapan Dania, sedang gadis itu membereskan sedikit pekerjaannya.

"Lo belum jawab pertanyaan gue. How's life Dan?"

Dania tersenyum, tapi Akbar tau senyuman itu bukanlah sebuah jawaban yang baik meskipun Dania berucap,"good."

"Glad to hear that," mencoba pura-pura untuk tidak mengerti dengan jawaban sarkas Dania Akbar mengangguk-anggukan kepalanya. "Waktu magang kita tinggal sedikit lagi, im sorry for bring stubborn selama kenal lo."

"Gak apa-apa."

"IM sorry and i meant it Dania."

"Me too. Sorry for our first meet. I think thats not a good start for us."

"Dan.. gue harus ngomong ini sama Lo."

Tanpa sadar Akbar meraih kedua tangan Dania dan menggenggamnya sedikit erat.
Sedang Dania hanya mampu terdiam tanpa mengeluarkan sedikit suara pun, karena terlalu terkejut dengan apa yang terjadi padanya saat ini.

"Dan, hidup yang gue kira baik-baik aja."

"Gue pikir, hidup gue ya gini-gini aja. Gue ngerasa gue hanya salah satu yang beruntung waktu ketemu seorang Andra DANENDRA." Ucapnya lagi, namun kali ini dengan iringan tawa yang begitu menyakitkan.

Dania diam mendengarkan dengan hati-hati.

"Dia maksa gue untuk magang disini, yang padahal gue tau kantor ini gak pernah sekalipun menerima anak magang."

"...….."

"Gue terlalu naif, gue terlalu bodoh buat mengerti situasi."

"......."

"Sampai akhirnya mas Andra minta gue untuk jagain Lo, dengan tatapan memohon yang gak pernah gue liat sebelumnya."

"......."

"Tapi Lo tau? Ternyata segala yang terjadi di hidup gue ini settingan. Gue pikir ketemu mas Andra adalah murni sebuah kebetulan, ternyata itu kebetulan yang disengajakan."

"........"

Genggaman tangan Akbar pada Dnaia semakin mengerat.

"Dan, Lo tau apa yang lebih brengsek darah segala skenario hidup gue yang bangsat ini?"

Dania menggeleng pelan, karena tak sanggup mendengar duara Akbar yang melemah terdengar begitu menyakitkan.

Dania menggeleng pelan, karena tak sanggup mendengar duara Akbar yang melemah terdengar begitu menyakitkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The Lost FlowerWhere stories live. Discover now