How much?

2.3K 401 35
                                    

I guess everything will be difficult
The more I want you
My reality gets heavier
-Keenandra Javier Arion-

🥀

Setelah pertengkaran mereka malam itu, ada banyak hal yang berubah antara Dania dan Javier.

Seperti Javier yang biasanya membawa wanita malamnya, kemarin-kemarin tidak.

Tak ada bentakan untuk Dania.

Tak ada umpatan untuk Dania.

Dan rasanya dunia Dania kembali.

Yang lebih mengejutkan Javier yang menyiapkan segala perlengkapan Dania, mulai dari perlengkapan kantor, perlengkapan makan bahkan tidur sekalipun.

Terlebih saat insiden malam itu yang Dania mendadak pingsan, entah mukjizat darimana Javier bergegas kearahnya, mengangkat tubuh kecil itu dan menemaninya semalaman.

Dania mengingat segala perlakuan manis Javier padanya.

Genggaman tangan Javier malam itu terasa dejavú, genggaman itu rasanya sama seperti saat Dania ambruk sepulang dari makam mamanya, gadis cantik itu meyakini jika Javier juga yang merawatnya.






Hanya saja Bi Ina membantu Javier menutupi kebenarannya.



















Malam itu, Javier tak tertidur dan Dania Mengetahui.

Lelaki itu berkali-kali mengecek suhu tubuh Dania, mengusap kepala Dania dengan penuh sayang.

Meskipun tak ada pernyataan langsung, tetapi perlakuan Javier membuat Dania merasakan bahwa Javier— tulus. Dan juga meskipun tidak ada permintaan maaf secara langsung dari Javier, Dania juga tahu jika yang dilakukan lelaki itu adalah sebuah bentuk permintaan maaf.












Dan sejak malam itu,
Dania semakin meyakini—
















Javier masih mencintainya.












🥀

Hari ini Dania tampak begitu bersemangat. Gadis itu tak berhenti tersenyum.

Mulai sejak berangkat hingga sore hari sepulang dirinya bekerja.

"Mbak Dania," Panggil pak Ujang canggung, lelaki tua itu hanya takut menganggu kesenangan Dania.

Merasa terpanggil Dania mengalihkan pandangannya dari jalanan ke arah spion depan.

"Kalau misalnya hari ini mbak Dania bapak ajak jalan-jalan, mau?"

Dania langsung mencondongkan badannya ke arah depan, bersemangat dengan apa yang diucapkan pak Ujang padanya.

"Iya pak! Ayo!"

Tapi berbeda Dengan Dania, pak Ujang tidak sesenang itu.

"Kita ke mall aja ya pak? Aku mau belanja bahan buat masakin Javier makan malam! Candle Light Dinner? Oh aku mau candle light dinner aja sama Javi pak. Berarti sekalian aku mau beli perlengkapannya." Jawab gadis itu lagi dengan penuh semangat.















"Maaf Mbak Dania, bukannya pak Ujang mau bikin mbak sedih. Tapi sekarang kita pulang ke apartemen ya mbak?"

🥀

Tuhan adalah sebaik-baiknya penentu dan manusia hanyalah perencana.

Seperti apa yang dialami Dania, segala rencana baik yang sudah tersusun dengan matang dapat hancur dalam sekejap mata.

The Lost FlowerDonde viven las historias. Descúbrelo ahora