The Lost Flower

Hate me more

It's silently getting darker
It looks like it will rain at any moment
Do you still like this gloomy weather?
I can't ask you, "How are you doing?"
Why can't I forget you?
-Keenandra Javier Arion-

🥀

"Ngelamun itu lebih asyik kalo sambil makan ice cream."

Kedua bola matanya membulat, kata-kata itu persis seperti yang selalu Javier ucapkan padanya.

Tapi?

"Gak, gak mungkin." batinnya.

Dania teringat, ada satu orang lagi.
Ya, satu orang yang juga selalu berada disampingnya selain Javier.

Dengan segera dania menoleh kearah asal suara dan dingin yang menerpa kulit wajahnya.

"Ngelamun sendirian gak enak. Let me be here too ya?

Jangan lupa, you still have me to get along."

Sebisa mungkin Dania menyembunyikan raut terkejut dari wajahnya.

Gadis itu berusaha sekuat tenaga untuk tidak meluapkan sesuatu yang sudah teramat membuncah didalam dadanya.

Saat ini dirinya hanya bisa menunduk, kalimat itu tidak hanya diucapkan Javier, tetapi seseorang yang --

"Maaf."

Dania mengepalkan tangannya erat.

"Maaf karena aku baru datang."

Lelaki dihadapannya ini terus saja bersuara.

Perlahan tubuhnya membungkuk, agar dirinya bisa menatap Dania lebih jelas. Kedua tangannya meraih tangan Dania dan menggenggamnya erat.

"Dania, do you hate me?"

"No... not even once," batin Dania bersuara.

Dania yang masih setia dalam sikap diamnya, membuat lelaki itu tersenyum lirih.

Kekehan kecil pun terdengar, "Ah.. You did.." Senyum yang semakin terkembang, berbanding terbalik dengan tatapan yang semakin sendu. "Memang seharusnya begitu. Kamu harus membenci aku Dania. Hate me as much as you want. Itu terasa lebih fair buat aku dan kamu."

"....."

"I know im such a bastard. Broke the promises we made. Seharusnya ketika aku tau segalanya tentang kamu, aku menepati janjiku untuk selalu berada disamping kamu. Padahal aku yang paling tau kamu engga suka ditinggalkan, tapi aku malah ngelakuinnya lagi."

Semakin lirih, Setiap kata yang terdengar dari bibirnya.