Deserved

2.5K 409 40
                                    

When someone loves you, the way they talk about you is different. You feel safe and comfortable.
-Bianca Alrescha.

🥀

Byur








Prang....












Meskipun tak semua tapi sebagian besar teh panas itu mengenai tangan kiri Dania.
Sedang gelas yang dilempar Javier kearahnya tepat mengenai pipi mulusnya.

Sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Sudut bibir yang berdarah karena 4 kali tamparan mahadasyat Javier, tangan kiri yang sedikit melepuh, serta pipi yang memiliki segaris luka tak membuat gadis itu lantas menitikkan air matanya.

Hanya tatapan sendu yang mampu ia berikan untuk putra sulung Arion itu.

"Mba Dania, ayo mbak bibi bantu..." dengan hati yang penuh sesak Bi Ina berjalan mendekat ke arah Dania yang sebenarnya bersandar lemah pada tangga rumah.

Sedang Pak Ujang memilih untuk bergerak ke arah Javier yang terlihat tak kalah kacau.







"Dania bisa sendiri Bi.." tolak gadis itu halus.

Tentu saja hal itu membuat Javier mendelik.

"Bibi udah capek kan dari tadi beresin rumah, masak, masa harus ngurusin Nia juga? Aku gak apa-apa."

"Bibi gak apa-apa mbak. Kasian mbak Nia..."

Dania tersenyum sangat lebar, hatinya begitu hangat karena merasakan ketulusan Bi Ina. Sosok mama yang dulu hilang, perlahan kembali terasa kala menetap di kediaman Arion itu.















"Kalau perempuan ga tau diri itu emang ga mau di bantu, Bi Ina silahkan masuk ke kamar. Buah jatuh ga akan jauh dari pohonnya ya? Semua sifat menjijikkan itu menurun. Bersikap seolah olah paling lemah padahal biang kehancuran ada di dia."










Dania kira, pertengkaran mereka telah selesai.

Tapi nyatanya, itu hanya ilusi.

Javier dan kebenciannya tak akan pernah berhenti.

Javier dan segala egonya tak akan membiarkan Dania hidup tenang.








"Say everything you wanna say, Keenandra."
Begitulah kalimat terakhir yang diucapkan Dania untuknya.






Dan Javier membenci itu.

Javier membenci Dania yang berani melawan semua ucapannya.

Javier membenci Dania yang pasrah dihadapannya.

Javier...

Membenci segala yang dilakukan Dania.









Kedua tangannya kembali mengepal erat, sembari meraih sisa pecahan gelas itu.












The Lost FlowerWhere stories live. Discover now