Never End (Spin Off)

2.4K 368 15
                                    

I remember the first day we met
That beautiful smile, and the spilling sunlight
I knew just by looking your eyes, You're made for me
-Bianca Alrescha-

🥀

"A-ampun.. a-mpun.."

"Saakh—it anjing!"

"Aargh.. bajingan! L-lepash argghh"











Andra yang semula hanya berniat ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar terlihat sedikit segar dibuat tersentak saat mendengar jeritan ditengah berisiknya club malam tersebut.

Seperti biasa, Andra hanya mengabaikannya karena lelaki itu bukan typical ikut campur urusan orang lain. Terlebih jika ada keributan seperti ini.

Jeritan itu terus menerus terdengar, dan jujur saja Andra dibuat tak nyaman. Lelaki itu memejamkan matanya dan mendecak kesal.

Berniat menenangkan pikiran, yang ada malah semakin menambah beban pikirannya.

"Bikin mood gue makin ancur!" Ucapnya.

Bukannya mereda, jeritan itu makin lama terdengar makin histeris dah hampir membuat lelaki itu mengumpat lebih keras,

Namun ada yang membuatnya terdiam.

Semakin lama suara itu seperti tidak asing ditelinganya.

"Sssh... sakit... arrgh.."

dibuat penasaran, Andra berjalan mendekat, semakin lama suara itu terdengar semakin jelas.

Brak

Dengan gerakan cepat Andra berhasil membuka pintu yang diduga menjadi tempat terjadinya perkelahian itu.

"WOI BANGSAT! LEPASIN DIA!"

Bola matanya membesar kala melihat siapa sosok yang tengah menjadi korban diantara buasnya para lelaki berbadan besar itu.

Dari tiga orang disana, tak ada yang mengindahkannya.

Semua terlalu sibuk menghabisi simangsa. Hal itu tentu saja membuat Andra semakin menggeram marah.

Buk

Buk

buk

Bertubi-tubi pukulan itu dilayangkan oleh Andra. Meskipun terlihat tenang dan datar, pengendalian emosi lelaki itu sangat teramat buruk. Dirinya begitu mudah untuk tersulut dan menghajar seseorang yang menurutnya layak untuk di hajar.

Tak peduli sebesar apapun lawannya, kemarahan Andra membuat mereka tumbang.

"ANDRA UDAH! STOP STOP!"

Si mangsa tadi mendekat dengan langkah terseok ke arah Andra, mencoba menghentikan maksud baik sang sahabat karena sejujurnya akan berbalik menjadi boomerang untuknya dan semua disekitarnya, termasuk Reandra Wistara Danendra.

"Minggir lo!"

Hanya itu yang dapat diucapkan Andra ketika kepalan tangannya berhasil digenggam dengan sangat erat. Lelaki itu tak pernah ingin menyakiti seorang wanita dan ketika melihat ada orang lain menyakiti perempuan, Andra pasti akan membalasnya.

Bianca tak mengindahkan, wanita itu memegangi lengan Andra semakin erat hingga menyulitkan pergerakan Andra menghabisi para berandalan itu.

The Lost FlowerWhere stories live. Discover now