GA1504

131 8 0
                                    

Angkasa merebahkan dirinya di kasur. Menatap langit-langit kamarnya hampa. Hatinya kosong! Jiwanya lelah. Setelah melepas Zevan untuk 2 tahun, tadi. Satu yang ia tanyakan pada hatinya, akankah ia kuat setelah Zevan pergi?

Bulan menghampiri Angkasa, menatap kakaknya itu dengan pandangan kasihan. Ia tau apa yang dirasakan Angkasa kini. Merasakan orang yang dahulu menemani kita, saat orang lain menjauh, pergi bukan hal yang dibilang mudah.

"Kak Zevan udah berangkat?" tanya Bulan membuka percakapan.

"Udah," jawab Angkasa lemah.

Bulan menghampiri Angkasa, mengusap bahu kakaknya lembut, "Jangan sedih, 2 tahun lagi kak Zevan pulang kok!"

Angkasa menoleh kepada Bulan, menatap remaja itu cukup serius, "Tapi perasaan kakak gak enak! Kakak gak tenang," ucapnya serius.

Bulan tersenyum simpul, "Itu cuma perasaan kakak yang gak ikhlas kalau kak Zevan pergi. Gausah dipikirin. Sekarang, kakak istirahat. Tadi kan udah capek ngantar kak Zevan ke bandara. Ingat, kata dokter kalau kakak harus tetap jaga istirahat!" tutur Bulan.

Angkasa hanya bisa mengangguk, kata-kata Bulan ada benarnya. Dirinya sangat lelah!

"Yasudah, Bulan keluar dulu. Mau bantu bibi masak, kan nanti sore papa dan mama pulang," pamit Bulan, sembari beranjak.

Angkasa akhirnya bisa sedikit tenang, ia hampir saja lupa kalau nanti kedua orangtuanya pulang.

Gadis itu mulai merapikan posisi tidurnya, kemudian perlahan menutup kedua matanya. Memasuki alam mimpi.

Bulan keluar dari kamar Angkasa. Hatinya berniat untuk tak lansung menuju dapur. Remaja perempuan itu, ingin memasuki kamarnya dahulu.  Mengambil ponsel sebagai panduan memasaknya nanti.

Bulan mulai mengotak-atik ponselnya, menyalakan data seluler, hingga memunculkan banyak notifikasi. Mulai dari WhatsApp, Telegram, Tik-tok, sampai pada notifikasi berita harian breaking news terbaru. Rasanya sudah berkali-kali gadis itu mematikan notifikasi berita itu, namun tetap saja muncul di pusat notifikasinya. Hingga gadis itu lengah, dan membiarkannya saja.

Bulan mulai membalas percakapan di WhatsApp nya, mulai dari grup hingga pesan pribadi. Sebagai remaja yang aktif di sosial media, Bulan mempunyai banyak sekali interaksi disana. Hingga dirasa selesai, Bulan meninggalkan aplikasi itu.

Setelah dirasa cukup, Bulan membersihkan layar notifikasinya sebelum mematikan data selulernya lagi. Namun, entah kenapa jarinya tak sengaja menekan notifikasi dari Breaking news.

"Aishhhhhh ...." desis Bulan sial.

Sebuah pesawat Garuda Indonesia, penerbangan Bandung-Jepang dikabarkan hilang kontak pada tanggal 04 Mei 2021, tepat pada hari ini sekitar pukul 11:30 pagi. Tepat satu jam setelah pesawat Garuda Indonesia berangkat.

Berdasarkan Informasi yang diterima Kontan pesawat  Garuda Indonesia yang diduga hilang kontak tersebut dengan nomor penerbangan GA1504.

Pesawat Garuda Indonesia yang diduga hilang kontak Type: ATR 72

Pesawat Garuda Indonesia yang diduga hilang kontak tersebut take off dari Bandara Husein Sastranegara Bandung (BDO) dengan boarding penumpang pada pukul  10:30 WIB

Pesawat Garuda Indonesia diduga hilang kontak pada saat ketinggian passing 11.000 kaki saat akan naik ke ketinggian 13.000 kaki.

Bulan membacanya dengan seksama. Sedetik kemudian jantungnya berdegup kencang, tubuhnya gemetar, hingga tangannya tak dapat lagi memegang ponsel. Ponsel itu jatuh, diikuti oleh darah Bulan yang rasanya berhenti mengalir dalam beberapa detik.

Angkasa (THE END)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant