We Are Best Friend

272 27 9
                                    

"Baiklah anak anak, pada pagi hari ini ibu membawakan murid baru yang akan jadi teman baru kalian!" tegas Bu Siti dari depan, disampingnya berdiri seorang gadis yang sedari tadi sudah mengembangkan senyum ramahnya. Tampaknya, gadis cantik, dan tinggi itu bakalan jadi primadona sekolah.

"Ayo nak, perkenalkan diri kamu?" suruh Bu Siti kali ini pada gadis itu.

Sembari tersenyum bahagia, gadis itu mulai memperkenalkan dirinya, "Kenalin nama gue Marissa Radaya Nugraha biasa dipanggil Icha, gue pindahan dari SMA di Sulawesi Selatan. Gue harap kita bisa jadi teman baik!"

Semua murid menatap gadis itu baik! Angkasa juga menatapnya dengan tulus sembari masih menahan pedih di punggungnya akibat ulah Keny 2 hari yang lalu. Angkasa masih setia memakai sweater pink nya.

"Baiklah anak anak ada pertanyaan?" tanya Bu Siti lagi.

"Nomor WhatsAppnya dong neng!"
"ID telegram bagi dong!"
"Sok sok an pake telegram segala Lo!"
"Ya suka gue lah Bambang!"
"Ikan hiu makan tomat, i love you so much!"

"Sudah! Dasar siswa Unmoral. Tanya soal gituan nanti sama orangnya lansung pada jam istirahat!" bentak Bu Siti murka.

"Nah! Icha boleh duduk di samping siswi bersweater pink," tunjuk Bu Siti pada kursi kosong di samping Angkasa.

"Baik buk!" balas Icha tegas.

Marissa berjalan menuju mejanya dan Angkasa. Kening Marissa lansung berkerut dalam ketika menyadari wajah Angkasa yang biru, terutama matanya. Saat Marissa sampai dan duduk, buru buru Angkasa bergeser sedikit, yah Angkasa tau bahwa dirinya menyeramkan.

"Buka halaman 141 dan silahkan di baca dalam hati dulu!" perintah Bu Siti tegas.

"Ekhem! Boleh geser sedikit gak bukunya?" pinta Marissa pada Angkasa. Angkasa menggeser singkat buku itu ketengah meja. Tanpa berekspresi apa apa Angkasa kembali pada duduknya.

Marissa mendengarkan Bu Siti dengan seksama. Hingga pada Bel istirahat tiba

*******

"Salam jadi teman! Nama gue Marissa, panggil aja Icha,"sapa Marissa menyodorkan tangan kanannya di depan Angkasa yang sedang sibuk membereskan alat tulisnya.

"Kan udah dengar tadi!" balas Angkasa.

"Yah, gue tau. Lo mau gak jadi sahabat gue. Gue belum punya kenalan di sini"

"Iyah!" balas Angkasa singkat. Angkasa belum terbiasa bergaul dengan siapapun. Sejak kecil dia sudah terbiasa dijauhi entah gara-gara bentuk wajahnya atau mungkin bentuk tubuhnya yang kurus. Namun dirinya cukup heran dengan Marissa yang lansung saja memutuskan untuk bersahabat dengan dirinya.

"Nama Lo siapa?" tanya Marissa lagi.

Kini Angkasa menatap fokus Marissa, ini sahabat pertamanya bukan? Angkasa juga senang akhirnya ia mendapat seorang teman, "kenalin aku Angkasa Aliska Angel." ujar Angkasa sembari membentuk senyum indahnya.

Kini kedua gadis itu mulai menjabat tangan sebagai tanda kecil persahabatan mereka yang dimulai hari ini.

"Kantin yuk!" ajak Marissa antusias.

"Angkasa gak biasa Icha. Angkasa biasanya di kelas!" parau Angkasa berat memang. Tapi ini adalah kebiasaannya. Dirinya tak ingin jika mendengar cercaan dari masyarakat sekolah lagi.

Marissa memandang sendu Angkasa, tak tau memang tentang kisah hidupnya namun dari mimik dan tampang Angkasa, Icha tau bahwa Angkasa bukan seperti gadis biasanya.

"Yaudah deh, gue di kelas aja barang sama Lo!" ujar Icha tersenyum.

"Eh! Jangan Lo ke kantin aja. Angkasa udah biasa kok di kelas sendirian," bantah Angkasa merasa tak enak hati.

Angkasa (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang