08. Siapa dia?

25.2K 888 46
                                    

Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

×××

DARA :

Lisa mengajakku untuk sarapan di warung dekat sekolah. Cuma Lisa yang sarapan, karena aku sudah sarapan di rumah tadi sebelum berangkat ke sekolah. Aku temani Lisa sarapan lebih dulu, setelah itu kita pergi jalan-jalan ke mall. Ada novel terjemahan yang ingin aku beli. Akhir-akhir ini aku sedang suka membawa novel untuk menghabiskan waktu luang.

"Gimana, Ra?" tanya Lisa sambil menyuapkan sesendok makanan ke mulutnya.

"Gimana apa?" tanyaku balik.

"Malam pertama sama Om Arka. hehehe...."

"Udah nggak perlu gue ceritain. Nanti lo iri jadi pengen cepet-cepet nikah lagi."

"Iya bener. Nggak usah cerita sama gue. Gue orangnya gampang iri ngelihat orang mesra-mesraan," ucap Lisa. Lalu menyuapkan sendok terakhir nasi ke mulutnya.

"Udah kenyang?"

Lisa mengangguk dan tersenyum sembari mengelus-elus perutnya yang buncit. "Kenyang banget. Kita santai-santai dulu, ya. Masih jam 8 pagi juga."

"Ikut aja gue, mah."

Aku dan Lisa santai-santai dulu di warung sambil bercerita panjang lebar sampai pukul 9 pagi. Kita putuskan untuk berangkat saja ke mall karena jaraknya cukup jauh. Karena Lisa sudah punya SIM, jadi kita bebas pergi jalan-jalan kemanapun. Motor ini juga sudah diisi bensin full oleh Arka.

Selama di perjalanan kita bercerita banyak hal. Kadang sering mengomentari penampilan seseorang yang kita anggap nyeleneh. Ketawa-ketawa nggak jelas di tengah lampu merah.

"Eh... itu lihat ada cowok gandeng ceweknya. Baju ceweknya kayak emak-emak mau kosidahan. Kok cowoknya mau, ya. hahaha...," ucap Lisa berbisik-bisik sambil menahan tawanya.

"Hush... Jangan ngomongin orang. Nanti mereka denger bisa gawat."

"Tenang aja, jarak kita jauh. Nggak bakalan denger," ucap Lisa santai.

"Iya--

Tak sengaja dari kejauhan aku melihat Arka turun dari mobilnya di suatu cafe yang tidak jauh dari lampu merah. Aku mengucek mataku untuk memastikan bahwa itu benar-benar Arka. Iya Arka suamiku.

Aku tepuk pundak Lisa. "Lis... Lis... mampir ke cafe depan tikungan itu yuk."

"Kenapa?"

"Udah ayo mampir dulu-

tin! tin! tin! tin!

"GAS!"

Lisa langsung menancap gas menuju cafe yang tidak jauh dari lampu merah tadi. Benar saja. Ada mobil Arka yang terparkir di depan cafe. Aku masih ingat betul mobil dan plat nomornya. Karena tadi pagi aku melihat mobilnya di garasi.

"Ra, ini beneran mobilnya Om Arka?" tanya Lisa.

Aku mengangguk, "bener, kok. Tadi gue lihat mobil ini di garasi."

"Yaudah, ayo masuk!" ajak Lisa.

Aku dan Lisa masuk ke dalam cafe secara diam-diam agar tidak diketahui oleh Arka. Mencari tempat duduk yang agak jauh dari meja yang ditempati oleh Arka. Arka terlihat sedang menunggu seseorang. Mengecek teleponnya berulangkali sampai tak lama kemudian datang seorang wanita menghampiri mejanya.

Mereka berdua langsung berpelukan. Pelukan sangat erat yang membuatku memalingkan wajahku dari Arka. Entah kenapa dadaku terasa panas. Tanpa sadar tanganku meremas ujung meja.

MY PASSIONATE IT'S YOUOnde histórias criam vida. Descubra agora