03. Make You Mine

255K 6K 100
                                    

Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

×××

ARKA :

Manis.

Candu.

Aku menyukai bibirnya yang tipis dan terasa manis. Ingin rasanya aku melahapnya saat ini juga. Walaupun gadis ini terlihat culun entah kenapa aku menyukainya. Bibirnya seakan pas untukku. Matanya yang sipit melotot menatapku dengan tatapan terkejutnya. Tangannya mencoba mendorong tubuhku untuk mundur darinya.

Namun aku tidak bisa melepaskannya semudah itu. Baiklah aku sudah memutuskan keputusanku. Aku akan menikahinya. Dia mainan yang bagus dan tentu saja pasti masih belum tersentuh siapapun. Dia adalah gadis innocent yang aku cari-cari selama ini.

"Pak!! Lepaskan saya!!" teriaknya tertahan dalam ciumanku yang semakin memanas yang menuntut balasan darinya. Aku tidak memperdulikannya. Aku berikan kecupan-kecupan di lehernya. Menghirup aroma tubuhnya yang khas. Seperti bedak bayi. Aromanya begitu berbeda dari wanita-wanita yang pernah bersamaku. Terlihat lebih polos dan lugu.

Cerdiknya dia berusaha kabur dengan menjambak rambutku kuat-kuat dengan kedua tangan kecilnya. Agar aku menjauh darinya. Sontak aku menggeram kesakitan dan menjauh. Kedua tangannya begitu puas setelah berhasil menjambak rambutku sampai beberapa helai rambut rontok di tangannya.

"Astaga... Maaf, Pak Martino!" ucapnya kaget telah menjambak rambutku sampai rontok.

"Untung saja kau.... Sial! Awas saja kau!" pekikku kesakitan.

Ah, aku tidak bisa mengatakannya sekarang kalau dia calon istriku. Mungkin dia belum tahu kalau aku adalah calon suaminya. Terbukti dia tidak tahu siapa diriku sebenarnya selain pemilik sekolah.

Aku juga tidak paham mengapa papa memilih gadis polos, lemah dan culun seperti dia untuk menjadi istriku. Dan tentu saja dia masih terlalu muda untukku. Usia kita terpaut sangat jauh. Entahlah aku tidak peduli. Tugasku hanya mengikuti perintah papa untuk menikahinya setelah itu semua harta dan perusahaan akan menjadi milikku.

"Pak Martino, maaf... Saya pergi dulu. Mama saya sudah menunggu didepan," ujarnya cepat lalu pergi meninggalkanku sendirian.

Andara Paramita Gunawan, tunggu saja pembalasanku. Dasar gadis innocent gila! Jambakannya cukup kuat juga. Kepalaku agak sedikit pusing dibuatnya.
Untung saja ketampananku tidak berkurang setelah rambutku rontok beberapa helai. Sekarang aku harus siap-siap untuk menghadapi gadis itu lagi dan menjadikannya milikku.

×××

DARA :

Sedari tadi aku hanya mondar mandir nggak jelas di butik mama. Mama sibuk dengan clien-nya. Terus aku disuruh ikut ke butik ngapain? Mendingan aku jalan jalan sama Lisa ke mall sekalian beli novel di Gramedia.

Tak lama setelah itu, mama keluar dari ruang kerjanya dan clien-nya pamit pulang. Tanganku ditarik mama ke ruang baju baju rancangan mama, khusus baju baju anak muda sepertiku. Semua hasil desain baju mama memang bagus. Dan tentu harganya pasti sangat mahal.

"Ngapain cuma dilihatin? Ayo kamu pilih mau yang mana?" ucap Mama.

Aku tak salah dengar? Aku disuruh milih baju. Tumben mama mau kasih aku baju. Biasa nggak pernah tuh. Aku selalu beli baju di mall, nggak pernah pakai baju di butik mama.

MY PASSIONATE IT'S YOUWhere stories live. Discover now