12. Cemburu?

18.9K 745 14
                                    

[ ᵀʰⁱˢ ᵖᵃʳᵗ ᶜᵒⁿᵗᵃⁱⁿˢ ᵃᵈᵘˡᵗ ˢᶜᵉⁿᵉˢ 🔞 ]
Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

×××

DARA :

Arka segera melepaskan penisnya dari dalam vaginaku. Mengarahkan penisnya ke mulutku. Dengan senang hati aku berjongkok dan mengulum penisnya sampai Arka mendapatkan orgasmenya. Mengeluarkannya didalam mulutku. Aku telan spermanya hingga tak tersisa. Arka terlihat begitu puas. Membantuku untuk berdiri. Mencium bibirku sebagai penutup.

Setelah itu aku segera memakai kembali kaos dan celana dalamku. Merapikan penampilanku agar tidak terlihat begitu berantakan. Jika Lisa tahu aku sudah bercinta dengan Arka, dia pasti akan histeris sendiri.

"Aku temui Lisa dulu," ucapku kepada Arka.

"Iya temui temanmu yang rewel itu. Aku harus segera menyelesaikan pekerjaanku."

Aku cium bibir Arka sebelum keluar dari ruangannya. Berlari menuju kamarku sebentar untuk mengambil celana panjangku. Tidak mungkin aku hanya memakai celana dalam saat menemui Lisa. Dia akan curiga.

Ketika aku buka pintu, Lisa sudah seperti orang gembel. Dia duduk di teras sambil melamun. Entahlah apa yang dia lamunkan.

"Lisa!" panggilku.

Lisa membalikkan badannya. Melihatku dengan ekspresi wajah marah. Sudah pasti dia akan marah.

"Lama banget sih Dara! Lo ngapain aja sama Om Arka!" keluh Lisa.

"Nggak ngapa-ngapain. Cuma tadi... tadi kita lagi bercocok tanam. Lo tahu 'kan akhir-akhir ini gue pengen nanam sayuran-sayuran biar nanti enak kagak usah beli ke pasar," jawabku berbohong.

"Enggak, gue kagak pernah denger lo bilang mau tanam-tanam sayur. Jangan ngadi-ngadi, deh. Apalagi tadi Om Arka suaranya serak-serak basah gitu pas tadi balas telepon dari gue. Jelasin ngapain aja lo lama tadi!" desak Lisa penasaran.

Aduh, aku bingung harus bilang apa lagi ke Lisa. Yang jelas saja aku langsung tarik tangan Lisa buat masuk ke dalam rumah.

"Udah, ayo masuk!"

Lisa melirikku tajam, "Lo hutang penjelasan ke gue!"

"Iya, Lisa. Nanti kalo lo udah nikah, gue jelasin. Eh, tadi katanya Lo mau pergi sama Rangga?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Tadi Rangga katanya suruh anterin mamanya, jadi rencana jalan-jalan kita batal," jawab Lisa sedih.

Aku ambilkan air minum dan beberapa camilan ringan. Kita berdua nonton bareng film bersama. Kemudian aku ajak Lisa untuk belanja bulanan di supermarket.

Saat aku pamit ingin ke supermarket, Arka terlihat ngomel-ngomel di ruang kerjanya. Arka memang sering marah-marah saat kerja. Aku tidak perlu merasa cemas lagi. Memang sudah sifatnya seperti itu. Anehnya dia hampir tidak pernah marah kepadaku. Semoga saja jangan pernah. Aku seorang istri yang cukup penurut. Apalagi saat dia menginginkan kebutuhannya.

×××

Setelah beberapa hari aku terus latihan, akhirnya besok aku akan mengikuti lomba band mewakili nama sekolah. Sungguh aku sampai tidak bisa tidur semalaman. Aku takut jika gagal, bahkan mengecewakan semua orang.

Arka memelukku erat. Dia tahu aku resah dalam tidurku. Aku masuk kedalam selimut dan meremas lengan Arka jika aku merasakan cemas berlebihan. Memang aku sering seperti ini jika akan mengalami hari-hari besar.

MY PASSIONATE IT'S YOUWhere stories live. Discover now