17. Lepas dan Buang Seragam Ini

110K 4.2K 222
                                    

[ ᵀʰⁱˢ ᵖᵃʳᵗ ᶜᵒⁿᵗᵃⁱⁿˢ ᵃᵈᵘˡᵗ ˢᶜᵉⁿᵉˢ 🔞 ]
Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

×××

DARA :

Arka mencium bibirku tanpa basa basi. Ciumannya begitu rakus dan haus. Mungkin Arka sudah cukup lama menahan rasa gairahnya selama aku sedang di masa pemulihan traumaku. Senang hati aku membalas ciumannya.

Sekali-kali bercinta di sekolah tidak apa-apa 'kan? Aku suka hal-hal yang mengacu adrenalin.

Aku bantu Arka untuk melepaskan jasnya agar tidak menganggu permainan kita. Dengan terus berciuman Arka membuka satu persatu kancing seragamku.

"Buang saja seragam sialan ini! Aku ingin bermain denganmu lebih bebas lagi," keluh Arka sembari melepaskan seragamku.

Arka langsung menenggelamkan wajahnya di belahan dadaku. Mengeluarkan payudaraku dari dalam cup bra. Melahapnya dengan bergantian dengan rakus. Karena menganggu, aku lepas bra sehingga Arka bisa bermain sesukanya.

"Aku merindukanmu, sayang... Aku merindukanmu," desis Arka dipacu oleh gairahnya. Dia tampak begitu merindukan kedua buah dadaku. Aku rapikan rambutnya sambil memperhatikan Arka begitu lahap menyusu kepadaku.

"Kau suka?" Arka mengangguk pelan lalu menyuruhku untuk duduk di pangkuannya. Aku duduk mengangkang dipangkuannya. Menatap wajah tampan suamiku yang selalu aku kagumi. Aku belai lembut rambut-rambut halus yang tumbuh di rahangnya.

"Maafkan aku tidak bisa memberikan apa yang kau inginkan selama ini," ucapku lirih. Arka meremas pahaku. Mencium bibirku sebentar.

"Tak apa. Aku tak ingin memaksa jika kau belum siap."

Aku menggeleng cepat dan menangkup wajahnya. "Aku sudah siap kapanpun kamu mau."

Arka tersenyum manis padaku. Mencium bibirku dengan lembut sementara tangannya meremas payudaraku yang bebas mengacung didepan dadanya.

Namun tiba-tiba ada yang mengetuk pintu dari luar. Aku langsung bangun dari atas pangkuan Arka. Aku ambil seragam dan bra yang berceceran di lantai. Berlari ke dalam toilet yang kebetulan ada di dalam ruangan pemilik sekolah.

Jantungku berdegup kencang karena takut ketahuan kepala sekolah. Aku tidak bisa membayangkan jika ketahuan. Mau ditaruh dimana mukaku. Tapi syukurlah aku masih aman saat ini.

Dari dalam toilet aku mendengar percakapan Arka dengan kepala sekolah. Ya, percakapan tentang sekolah. Aku tidak terlalu tertarik untuk mendengarkannya juga. Tak lama kemudian pintu toilet buka. Arka langsung menarikku untuk keluar.

"Bagaimana?" tanyaku.

"Aman," jawabnya.

Arka melepaskan jas-nya kembali dan menekuk lengan kemejanya. Keringat menetes di keningnya. Membuatnya terlihat semakin tampan sepuluh kali lipat. Aku tidak bisa menyia-nyiakannya. Suamiku kenapa terlihat sangat tampan. Aku tidak akan rela jika Arka sampai dibagi-bagi dengan wanita manapun.

Aku langsung memeluk dan mencium bibir Arka dengan sedikit berjinjit. Bibirnya yang tebal dan lembut membuatku candu. Sangat nikmat. Arka mengangkat tubuhku dan mendudukkanku di atas meja.

Aku naikkan rokku dan membiarkan Arka untuk melepaskan celana dalamku. Arka langsung menciumi vaginaku. Menjilatinya dengan ganas. Membuatku merinding dibuatnya. Mengocoknya dengan kedua jarinya hingga benar-benar sangat basah dan lembab. Rasanya aku ingin pipis karena perbuatannya.

(lanjutan part 18++ akan segera hadir di ebook nya... wait ya.)

To Be Continued

Guys, aku ada rencana mau ganti judul cerita ini. Alasannya, ya judulnya tidak pas dengan isi ceritanya. Dan tentu saja terlalu vulgar wkwkwk

Pilih, ya :

1. Virgin love

2. My Passionate It's You

3. Passion-free

Atau kalian ada rekomendasi judul lain yang pas nggak buat cerita ini? Bisa tulis di kolom komentar, ya.

Aku tunggu antusias kalian!

MY PASSIONATE IT'S YOUWhere stories live. Discover now