31. Janji

74K 3.3K 449
                                    

Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

ARKA :

Dokter memanggilku untuk datang ke ruangannya. Sekarang Dara masih berada di ruang perawatan. Keadaannya semakin membaik walaupun dia belum siuman semenjak kemarin. Bayi yang dikandungnya juga baik-baik saja. Syukurlah setidaknya aku tidak kehilangan keduanya. Aku masih memiliki kesempatan untuk membahagiakan Dara.

"Bagaimana keadaan istri saya?"

Dokter menghela napas berat. "Apakah Tuan Martino sudah tahu jika Nyonya Martino memiliki riwayat penyakit jantung?"

Aku mengangguk. Memang benar Dara memiliki riwayat penyakit jantung sejak kecil. Bahkan awalnya alasan pernikahan kita karena keluarganya ingin membalas budi kepada keluargaku karena telah membantu pengobatannya dulu.

"Lalu?"

"Kehamilan Nyonya Martino membuat kerja jantungnya semakin berat dan melemah. Apalagi ada dua bayi didalam kandungannya...."

"Dua bayi?"

"Benar. Istri Tuan Martino sedang mengandung bayi kembar dengan umur kehamilan 5 bulan," imbuh Dokter.

Ah, Dara... Bagaimana bisa?! Kau bahkan langsung memberikanku dua bayi sementara dirimu terlihat sangat lemah.  "Apa yang harus saya lakukan setelah ini?"

"Tuan harus menjaga kesehatan Nyonya Dara dengan sangat hati-hati. Tidak boleh lelah atau banyak pikiran. Juga harus memeriksakan kesehatannya secara berkala. Selain itu saya juga telah mendaftarkan Nyonya Dara penerima teratas donor transplantasi jantung. Jadi setelah istri Tuan melahirkan nanti, kita harus melakukan tindakan operasi segera mungkin. Setidaknya hanya itu yang bisa saya lakukan untuk menyelamatkannya."

"Baiklah, lakukan apapun yang terbaik untuk keselamatan istri saya," perintahku lalu beranjak pergi.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, Tuan. Namun Tuan...."

Aku menoleh kepada dokter yang menghentikan langkahku,"Saya juga tidak bisa menjanjikan operasi transplantasi akan seratus persen berhasil. Hanya Tuhan yang bisa memberikan keajaiban," tandasnya.

"Berusahalah dulu sebisamu," ujarku lalu keluar ruangan dan disambut oleh Mom dan Mama mertuaku. Mereka berdua sudah tidak sabar menunggu kabar kesehatan Dara. Aku memberi tahu mereka jika Dara baik-baik saja.

"Dara baik-baik saja. Bayi-bayi yang dia kandung juga sehat."

Mom dan Mama berpelukan bahagia. "Syukurlah, Dara baik-baik saja."

"Apa maksudmu bayi-bayi tadi, Arka? Cucuku kembar?" tanya Mama. Aku mengangguk mengiyakan. Dan menjelaskan juga bahwa setelah Dara melahirkan, dia harus segera operasi transplantasi jantung. Hanya itu cara menyelamatkannya. Jika tidak dilakukan tindakan operasi, akibat terburuknya Dara akan meninggal. Mom dan Mama bertatapan dan bergandengan tangan saling menguatkan satu sama lain.

Aku tidak bisa membayangkan hal itu akan terjadi. Aku ingin kita akan menua dan meninggal bersama. Mom dan Mama Dara memelukku bergantian. "Kamu harus kuat, Arka. Mom dan Mama tahu ini adalah hal yang berat. Kita jalani ini bersama-sama, ya."

MY PASSIONATE IT'S YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang