26. Just Go

11.6K 577 191
                                    

Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

DARA :

Sekarang aku tidak tahu harus melakukan apa. Semuanya terasa begitu berat. Orang yang aku cintai hilang tanpa kabar selama berminggu-minggu. Arka tega sekali meninggalkanku disaat aku sangat membutuhkannya. 

Ya, sejak malam itu, Arka tidak pernah kembali. Aku sudah berusaha untuk mencarinya. Tapi nihil. Aku tidak bisa menemukannya. Arka sudah pergi dan sepertinya tidak akan kembali. Perlahan-lahan aku pun juga berusaha untuk melupakannya. Walaupun sangat sulit.

Akhirnya aku putuskan untuk pergi, dan sementara tinggal bersama Lisa. Aku tidak bisa terus tinggal di rumah Arka. Walaupun kebutuhanku selalu dipenuhi disini saat Arka pergi menghilang, tapi aku merasa tidak pernah hidup dengan bahagia. Arka telah menorehkan rasa sakit begitu dalam.

Sudah lama rasanya aku merasakan sendirian, kesepian, dan penuh tangisan karena kepergiannya. Sekarang waktunya aku untuk bangkit dari rasa sakit itu. Bagaimanapun aku harus tetap kuat untuk terus menjalani hidup demi malaikat mungil yang sekarang berada didalam rahimku.

Sampai saat ini hanya Lisa yang tahu tentang kehamilanku. Entah sampai kapan aku akan memberitahu mama dan papa. Aku belum siap. Aku masih ingin menyimpannya sendiri. Bahkan mama dan papa tidak tahu kepergian Arka. Mereka hanya tahu Arka pergi ke luar negeri untuk mengurus pekerjaannya. Padahal itu hanya kebohongan. Aku tidak ingin mama dan papa khawatir. Gila memang aku menyimpan semuanya sendirian. Untunglah ada Lisa yang selalu ada untukku.

Lisa menuntunku untuk menuruni tangga demi tangga. Dia sangat protektif kepadaku. Padahal aku bisa menuruni tangga sendiri. Tapi Lisa terus berusaha untuk membantuku karena kehamilanku yang kian membesar. Padahal usia kehamilanku masih tiga bulan, tapi perutku sudah seperti sebesar orang yang hamil lima bulan.

"Pelan-pelan, Dar. Nanti keponakan gue kenapa-kenapa," gerutu Lisa.

"Iya-iya. Makasih udah dibantuin. Padahal gue bisa turun tangga sendiri," ucapku.

"Lo masih trimester pertama, Dara. Masih rawan-rawannya. Sekarang jangan lupa pakai jaketnya biar nggak kelihatan perut buncitnya. Nanti sebelum ke kosan gue, kita mampir ke dokter kandungan dulu buat cek kandungan lo," pungkas Lisa.

"Siap, Aunty Lisa," balasku setuju.

Setelah semua barang-barangku siap, aku putuskan untuk meninggalkan rumah yang penuh kenangan bersama Arka. Dengan berat hati aku mendorong koperku untuk pergi. Selamat tinggal Arka. Dimana pun kau berada, jangan pernah lupakan bahwa aku pernah singgah dihidupmu.

Bersamaan dengan datangnya taksi online yang dipesan Lisa, ada kurir penghantar paket datang. Lisa membantu untuk memasukkan koper-koper kedalam taksi sementara aku menerima paket yang dikirimkan kurir.

"Ada paket atas nama Dara Paramita. Silakan tanda tangan dulu."

Aku langsung mengangguk dan meminta paket itu. "Iya itu saya. Paket dari siapa,ya?" tanyaku. Aku tidak merasa membeli barang online. Siapa yang mengirimkan ini. Aneh sekali.

"Wah, saya tidak tahu. Tidak ada nama pengirimnya. Baik kalau begitu saya pergi dulu," pamit kurir itu.

Lisa mendekatiku melihat kotak paket yang aku pegang. "Dari siapa, Dar?"

MY PASSIONATE IT'S YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang