21. Unexpected

14.8K 666 76
                                    

[ ᵀʰⁱˢ ᵖᵃʳᵗ ᶜᵒⁿᵗᵃⁱⁿˢ ᵃᵈᵘˡᵗ ˢᶜᵉⁿᵉˢ 🔞 ]
Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

×××

DARA :

Waktu berlalu begitu cepat dan aku masih terus kepikiran tentang ucapan Edo malam itu. Furi masih bebas diluar sana dan ingin membalaskan dendamnya kepadaku dan Arka.

Aku tidak takut kepada Furi. Aku hanya masih sedikit trauma jika mengingat dulu aku pernah hampir diperkosa karena ulah Furi. Aku menggelengkan kepalaku cepat mengusir bayangan yang menakutkan diotakku.

Rasa traumaku tidak bisa sembuh dengan mudah. Hanya saja aku selalu berusaha kuat didepan Arka dan keluargaku. Tidak mungkin aku terus membuat semua orang merasa cemas.

Aku hirup napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Aku baik-baik saja sekarang. Pasti Arka sudah menyiapkan rencana untuk menyingkirkan Furi. Aku percaya kepada Arka.

Saat asyik dengan pikiranku sendiri, Lisa tiba-tiba datang sambil berlari-lari kecil.
Menggeret kursinya untuk mendekat dengan kursiku.

"Dar, gue takut hamil," bisik Lisa ditelingaku.

"Hah?! Gimana-gimana?" aku masih tidak percaya Lisa berkata begitu. Nggak ada angin, nggak ada hujan dia bilang takut hamil.

"Gini, Dar. Tapi janji ya jangan bilang siapa-siapa! Aduh cuma lo nih yang gue percaya saat ini!"

"Iya, Lisa. Ayo sini cerita!" paksaku.

Lisa menghela napas berat dan bercerita apa yang telah terjadi kepadanya. Aku genggam tangannya agar Lisa agak lebih tenang. Lisa mencondongkan wajahnya kepadaku lalu menutupi wajah kita dengan buku agar tidak ada yang tahu apa yang kita bicarakan.

"Sebenernya dua mingguan yang lalu gue ngeseks sama Rangga. Sumpah gue waktu itu lagi mabuk. Gue nggak sadar dan tiba-tiba bangun pagi gue udah telanjang," tutur Lisa.

"Aduh, Lisa. Kok bisa-bisanya lo begituan sebelum nikah!" ucapku menyayangkannya. Aku nggak pernah berpikir Lisa akan melakukan hal itu. Padahal dulu dia penganut aliran “No Sex Before Marriage”.

"Ya nggak tahu, gue lagi nggak sadar Dara. Gue dibuat mabuk sampek teler. Bajingan emang itu cowok. Setelah itu langsung gue putusin si Rangga. Soalnya dia ketahuan selingkuh juga sama Bella anak IPS," ucap Lisa sedih.

"Paling bener emang, lo sama Dodit, Lis. Udah sopan, baik, pinter sembahyang, nggak pelit juga," timpalku.

"Ih, Dara! Jangan bercanda, deh!" kesal Lisa sambil menendang kaki kursi.

Aku langsung peluk Lisa erat-erat. Agar dia sedikit tenang. "Maaf... Nanti pulang sekolah gue temenin beli testpack, ya. Kita tes bareng-bareng."

"Nanti gimana kalau cek-nya di rumah lo? Jangan di rumah gue, deh, ya. Soalnya kalau ketahuan emak bisa bahaya," usul Lisa.

"Iya-iya, santai aja. Gue paham, kok. Nanti pulang sekolah bareng aja sama gue," ucapku.

Lisa mengangkat jempolnya setuju. "Eh, gimana kabar tangannya Om Arka yang diperban? Nggak kenapa-kenapa 'kan?"

"Suami gue baik-baik, aja. Perbannya aja udah dilepas seminggu yang lalu, Lis. Ya, gitulah setelah berantem sama temennya malam itu, gue makin dijaga ketat. Sampek malu berangkat sekolah diikutin dua bodyguard. Padahal ada pak supir aja gue udah risih, apalagi bodyguard.  Berasa anak sultan gue," keluhku lelah.

MY PASSIONATE IT'S YOUWhere stories live. Discover now