07. Romansa Pengantin Baru

228K 5K 149
                                    


Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

×××

DARA :

Aku terbangun di tempat baru. Ini bukan kamarku. Ini kamar Arka, suamiku. Aku meliriknya masih terlelap dalam tidurnya. Aku harus bangun untuk berangkat ke sekolah. Biasanya mama yang membangunkanku untuk berangkat ke sekolah. Sekarang aku bangun sendiri di pagi hari. Tanpa mendengar omelan dari mama. Entah kenapa aku sedikit merindukannya.

Tiba-tiba ada tangan seseorang yang melingkar di perutku. Menarikku ke dalam pelukannya. Wajahnya mendusel-dusel di ceruk leherku. Menghirup aroma tubuhku dengan rakus. Rasanya tentu saja geli.

"Arka, ayo bangun," ucapku membangunkannya.

"Hmmm....."

"Arka, bangun!" bukannya bangun, dia malah makin pulas tidur sambil memelukku. Tangannya membelai lembut kulit perutku yang telanjang. Aku lupa memakai kembali pakaianku tadi malam.

"Bangun, yuk," bisikku di telinganya.

"Sebentar lagi, Dara... hhmmm...." ucapnya lirih.

Arka menggeliat dalam tidurnya dan justru memelukku lebih erat. Tangannya diam-diam mencari payudaraku. Meremasnya dengan lembut. Dengan mata tertutup, dia turunkan tubuhnya agar wajahnya sejajar dengan payudaraku. Arka menyembunyikan wajahnya diantara kedua payudaraku. Terkadang lidahnya mencari putingku untuk dihisapnya.

Aku mencoba untuk menahan desahanku akibat ulahnya. Hisapan mulutnya di payudaraku membuat gairahku kembali naik. Andaikan aku tidak sedang menstruasi.

Aku belai rambut Arka, dan membiarkannya menyusu kepadaku seperti bayi kecil. Kakinya melingkar di pinggangku. Mengunci tubuhku agar tidak pergi kemana-mana. Saat ini aku merasa sangat dicintai dan butuhkanya. Walaupun Arka sama sekali tidak pernah mengatakan cinta kepadaku.

Tak lama hisapannya di putingku mulai melemah. Keluar dengkuran halus dari mulutnya. Aku pastikan Arka sudah benar-benar tidur lagi. Tapi saat aku mencoba bergerak, dia masih sadar.

"Jangan pergi dulu...."

"Iya aku tidak akan pergi," ucapku sambil membawanya ke pelukanku. Membiarkannya kembali menghisap payudaraku. Aku tepuk-tepuk punggungnya pelan layaknya anak kecil. Entah kenapa aku menyukai posisinya saat ini. Pikiranku melayang kemana-mana sembari menunggunya tidur nyenyak kembali agar aku bisa bangun.

Setelah menunggu agak lama akhirnya aku bisa bangun. Aku harus berangkat ke sekolah. Tidak bisa terus bermalas-malasan di atas ranjang bersamanya. Ya, aku tahu kita pengantin baru, tapi keadaan memaksaku untuk pergi. Aku masih anak sekolah. Dan tidak ada yang mengetahui pernikahanku. Jadi di mata orang lain aku masih anak sekolah biasa yang harus berangkat ke sekolah.

Perlahan-lahan aku lepas mulut Arka yang masih menancap di putingku. Oh, bisa-bisa payudaraku semakin membesar karena terus dimainkan olehnya. Sekarang aja aku cukup stress untuk menyembuhkan payudaraku yang bisa dibilang besar untuk seusia anak SMA. Aku sering memakai baju longgar untuk menutupinya. Atau tidak, sering kali aku memakai tas sekolah didepan dada daripada di punggung. Karena aku tidak suka menjadi pusat perhatian. Aku dikenal sebagai siswi lugu dan polos. Sekarang aku berikan semua yang selama ini aku sembunyikan untuk suamiku, Arka.

MY PASSIONATE IT'S YOUNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ