20. Chaos

14.4K 667 25
                                    

[ ᵀʰⁱˢ ᵖᵃʳᵗ ᶜᵒⁿᵗᵃⁱⁿˢ ᵃᵈᵘˡᵗ ˢᶜᵉⁿᵉˢ 🔞 ]
Happy Reading

ᴿᵉᵛⁱˢᵉᵈ ⱽᵉʳˢⁱᵒⁿ

×××

DARA :

Sembari melihat tutorial makeup dari YouTube, aku belajar makeup sendiri untuk pergi ke pesta malam ini. Aku kunci pintu kamar. Tidak mengijinkan Arka untuk masuk sebelum aku selesai makeup. Aku malu jika Arka melihatku sedang berdandan dengan bersusah payah.

Sempat aku ingin melempar eyeliner ke lantai karena emosi. Berulangkali aku pakai dan hapus. Rasanya aku ingin menangis. Aku mulai pesimis. Oke, ayolah Dara berusahalah. Jangan emosi dulu. Kau pasti bisa cantik malam ini.

Pelan-pelan aku ulangi step by step makeup tutorialnya. Yas, akhirnya berhasil juga aku buat eyeliner. Kemudian memakai maskara. Baiklah aku bisa memakainya dengan mudah. Aku tidak memakai bulu mata palsu karena aku tidak nyaman memakainya. Mataku akan terasa berat. Maskara saja sudah cukup. Bulu mataku juga sudah terlihat lentik.

"Oke, yang terakhir pakai lipstik," gumamku lirih. Aku pilih memakai lipstik warna merah. Sesuai dengan request dari Lisa. Jarang-jarang sekali aku memakai lipstik warna merah. Ini pun tadi aku dadakan beli bersama Lisa saat perjalanan pulang ke rumah.

Lisa memang penyelamatku. Syukurlah aku memiliki sahabat yang selalu ada seperti Lisa. Aku memang tidak memiliki banyak sahabat. Aku hanya butuh satu sahabat saja yang bisa mengerti dan ada di setiap waktuku.

Nah, mantap sekali. Aku terlihat sangat berbeda. Ini gila! Seperti bukan Dara yang biasanya. Aku bahkan tampak kagum dengan riasanku sendiri. Aku terlihat sangat cantik. Sudah-sudah jangan terlalu sombong. Aku harus lebih cepat. Aku bahkan belum menata rambutku. Huh, menjadi cantik sangat menguras tenaga, waktu dan emosi.

Tok tok tok

"Dara, kau sudah siap?" panggil Arka dari luar kamar saat aku masih menata rambutku.

"Iya, Arka. Lima menit lagi."

"Baiklah, aku menunggumu," seru Arka.

Aku langsung panik dan memakai gaun merah pilihan Lisa untuk kupakai malam ini. Semoga aku cocok memakai gaun ini.

Setelah siap aku segera keluar kamar. Arka ternyata sudah menunggu diluar kamar dengan memakai jas hitam. Membuatnya terlihat berlipat-lipat lebih tampan dari biasanya. Arka memperhatikanku dengan intens dari atas kepala sampai kaki.

 Arka memperhatikanku dengan intens dari atas kepala sampai kaki

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf, Arka. Aku terlalu lama." Aku gigit bibir bawahku. Aku takut Arka kecewa dengan penampilanku malam ini. Semoga aku tidak mempermalukannya.

MY PASSIONATE IT'S YOUWhere stories live. Discover now