02.KALAU JUNA GAK BISA, GUE BISA KOK

5.5K 428 3
                                    

Aro memarkirkan mobilnya, pria itu baru saja hendak turun dari mobil, tapi gerakannya terhenti saat tak sengaja melihat dua orang lawan jenis yang sedang berpelukan mesra dari kaca spion.

"Poppy... Juna." gumam Aro.

Samar-samar Aro juga bisa mendengar percakapan mereka.

"Saya jemput ya nanti. Pulang jam berapa?"

"Jam...lima sore deh kayaknya. Nanti aku kabarin lagi deh, takutnya nanti disuruh lembur."

"Yaudah kalau gitu saya ke resto ya, semangat kerjanya!"

"Cium dulu biar semangat."

"Cih." Aro berdecih saat melihat Poppy yang meminta untuk dicium.

Cup!

"Udah." Juna mencium kening Poppy lalu tersenyum manis pada gadis itu.

"Kamu semangat juga ya, my honey."

"Iya. Bye, jangan sampe lupa kabarin aku pulang jam berapa."

Poppy mengangguk dan tersenyum, Juna masuk kedalam mobilnya lalu melaju pergi meninggalkan basement tempat parkir.

Setelah kepergian Juna, Aro turun dari mobilnya. Ia menghampiri Poppy yang masih senyum-senyum sendiri.

Puk!

Sebuah jas tiba-tiba saja terlempar menutupi wajah Poppy.

"Jangan buang-buang waktu, bukannya langsung kerja malah senyum-senyum gak jelas." ketus Aro membuat senyum Poppy lenyap seketika.

"Maaf, pak."

"Bawa jas saya!"

Aro berjalan terlebih dahulu sementara itu Poppy berjalan di belakangnya membawa jas pria itu sekaligus tasnya. Beberapa karyawan menatap kearah mereka dengan heran, mungkin mereka heran karena Poppy yang justru terlihat seperti sekertaris Aro dibandingkan dengan Tira.

"Pak, apa gak apa-apa kalau saya yang ngelakuin tugas ini? harusnya kan kak Tira." tanya Poppy, dia takut jika nanti Tira marah karena merasa posisinya diambil.

"Saya bos nya disini, mau saya suruh kamu atau yang lainnya pun terserah saya." jawab Aro sekenanya.

"Tapi, pak-"

"Bisa gak sih gak usah banyak bacot?" Aro menoleh pada Poppy, tapi ia lupa kalau dirinya sedang tidak berdua saja dengan gadis itu. Karyawan-karyawan yang mendengar ucapan Aro tertegun mendengarnya.

"Ekhem... maksudnya banyak omong." Aro membenarkan dasinya yang terasa sangat mencekik lehernya.

Bisa-bisanya ia jadi kelepasan berbicara seenaknya seperti tadi didepan para staf dan karyawan. Aro sendiri tidak tahu kenapa dirinya seperti ini, ia hanya merasa marah.

"Pagi, pak Aro." sapa Tira tiba-tiba saja datang.

"Darimana saja kamu jam segini baru nongol?!" tanya Aro tegas.

My Cutie Pie WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang